EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Anggota Dewan Komisioner OJK, Nurhaida, mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menggencarkan sosialisasi produk-produk jasa keuangan syariah kepada masyarakat
"Program sosialisasi itu penting karena pada saat kita melihat kenapa produk ini belum berkembang, ternyata memang pemahaman masyarakat terhadap produk syariah masih terbatas," kata Nurhaida usai pembukaan "Gebyar Syariah" di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (1/10).
OJK, lanjut Nurhaida, merasa perlu memberikan pemahaman lebih jauh mengenai jasa keuangan syariah kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi dan gebyar syariah.
Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui dan memilih produk syariah yang cocok. "Di awal-awal mungkin pengenalan, tetapi juga ada pembukaan rekening langsung untuk produk reksadana syariah yang dilakukan oleh beberapa perusahaan efek karena produk syariahnya sudah ada yang membeli," katanya.
Lebih lanjut, Nurhaida mengakui pembagian pasar (market share) perbankan syariah masih di bawah lima persen.
"Kami berharap ke depan bisa di atas lima persen. Pembiayaan syariah sudah sedikit di atas lima persen," katanya.
Dalam waktu dekat, Bank Pembangunan Daerah Aceh yang sebelumnya merupakan bank konvensional akan mengubah sistem menjadi Bank Aceh Syariah.
"Dengan adanya perubahan itu tentunya akan menambah produk syariah," ucap Nurhaida yang juga kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK.
Bank Aceh Syariah rencananya akan diluncurkan pada awal pekan depan, Senin (3/10).