EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Agustus 2016 tercatat sebesar Rp 4.178,6 triliun atau tumbuh 6,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan Juli 2016 yang tumbuh 7,6 persen (yoy).
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan, saat ini tren penyaluran kredit terbatas karena kredit bermasalah yang tinggi. Sehingga perbankan masih melakukan restrukturisasi kredit dan cenderung belum memberi kredit baru.
"Risiko kredit masih tinggi, dan juga untuk beberapa bank khususnya bank kecil, itu relatif rasio penyaluran kreditnya juga tinggi sekali. Jadi kemampuan dia menyalurkan kredit terbatas," kata dia kepada Republika, Senin (3/10).
Di sisi lain, pertumbuhan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) juga melambat dibandingkan pertumbuhan kredit. Selain itu, peremintaan dan daya beli masyarakat belum meningkat.
Ia berharap pada Kuartal IV nanti akan ada peningkatan, dengan harapan dana repatriasi amnesti pajak ini dapat menambah deposito perbankan juga, sehingga penyaluran kredit bertambah.