Sabtu 08 Oct 2016 11:40 WIB

Tax Amnesty Bisa Kerek Cadangan Devisa

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
cadangan devisa, ilustrasi
cadangan devisa, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2016 tercatat sebesar 115,7 miliar dolar AS. Cadangan devisa ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2016 yang sebesar 113,5 miliar dolar AS. Cadangan devisa diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun karena kebijakan amnesti pajak.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, kebijakan amnesti pajak memberikan sentimen positif pada pasar keuangan Indonesia, khususnya menjelang akhir periode 1 program tax amnesty. Dimana pada bulan September yang lalu peningkatan uang tebusan dan repatriasi aset terus meningkat sehingga mendorong investasi portfolio.

Peningkatan investasi portofolio ini, kata Josua, mengindikasikan potensi surplus neraca pembayaran yg akhirnya merefleksikan peningkatan cadangan devisa.

"Kekurangan likuiditas rupiah di pasar jelang akhir periode 1 tax amnesty, Bank Indonesia melakukan lelang SBBI valas serta FX swap untuk mendorong likuiditas rupiah di pasar dan berarti juga BI menyerap dollar dari pasar yang terkonfirmasi juga dengan peningkatan cadangan devisa pada bulan September,"jelas Josua Pardede pada Republika, Jumat (7/10).

Lebih lanjut Josua menjelaskan, peningkatan cadangan devisa bulan September akan memberikan confidence bagi investor di pasar keuangan untuk pemenuhan pembiayaan utang luar negeri pemerintah dan pembiayaan impor.

Peningkatan cadangan devisa juga tercermin dari penguatan rupiah selama bulan September sebesar 0,4 persen ke level 13,110 per dolar (rata- rata bulan September) serta aliran modal masuk (capital inflows) pada pasar obligasi yang mencapai 1,2 miliar dolar AS.

"Sementara itu pencapaian repatriasi aset yang sudah mencapai Rp 137 triliun saya pikir belum semuanya diconvert ke rupiah sehingga potensi kenaikan cadangan devisa hingga akhir tahun juga akan meningkat," katanya.

Josua menambahkan, meskipun ada beberapa event ke depan di bulan November seperti Pemilihan Presiden AS serta pertemuan petinggi bank sentral AS The Fed pada bulan Desember yang berpotensi mendorong gejolak di pasar keuangan emerging market. Namun, kuatnya aliran modal masuk pada pasar keuangan karena tax amnesty akan tetap mendorong kuatnya cadangan devisa hingga akhir tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement