Jumat 04 Nov 2016 17:02 WIB

Rupiah Melemah, BI: Kurs Rupiah tak Mengkhawatirkan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang rupiah
Foto: Republika.co.id
Mata uang rupiah

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat (4/11), sempat melemah sebagai dampak adanya aksi demonstrasi di ibu kota. Pada perdagangan hari ini, rupiah terdepresiasi di level Rp 13.103 per dolar AS, melemah 53 poin atau 0,4 persen dari Rp 13.050 pada perdagangan hari sebelumnya, berdasarkan kurs tengah JISDOR Bank Indonesia.

Sedangkan Bloomberg mencatat, nilai tukar rupiah melemah 13 poin atau 0,1 persen di level Rp 13.088 pada pembukaan perdagangan hari ini. Adapun rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.058  - 13.115 per dolar AS, dan ditutup rebound di level Rp 13.068 per dolar AS.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, bank sentral masih menilai pelemahan rupiah hari ini masih dalam posisi yang aman. "Rupiah aman-aman saja. Tidak ada yang mengkhawatirkan terkait kurs rupiah. BI terus memonitor," ujar Mirza pada Republika, Jumat (4/11).

Senada dengan Mirza, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung menilai rentang gerak kurs rupiah terhadap dolar AS masih dalam kisaran yang wajar.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo pada Kamis (3/11) mengatakan, faktor-faktor global termasuk arus modal asing masuk, akan memberi sentimen positif terhadap rupiah. Selain itu, adanya kepercayaan pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu serta aliran modal masuk dari repatriasi akan menjadikan sentimen positif untuk rupiah hingga akhir tahun ini.

"Kurs sampai hari ini dan insyaAllah akan terus berlanjut itu stabil, bahkan ada kecenderungan menguat. Apalagi sampai akhir tahun akan ada aliran modal masuk dari repatriasi tadi," ujar Perry.

Hingga akhir Oktober lalu, menurut Perry, aliran modal masuk (capital inflow) tercatat mencapai Rp 157 triliun. Aliran modal masuk terbesar dalam bentuk portofolio dan obligasi pemerintah, sedangkan sebesar Rp 37 trilliun dalam bentuk saham. 

Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, rupiah dan IHSG yang sempat melemah hari ini merupakan akibat prediksi analis yang menyebutkan bahwa aksi demontrasi hari ini akan berakhir ricuh. Tercatat pada penutupan perdagangan hari ini IHSG ditutup menguat 0,3 persen ke level 5343. 

"Bursa saham regional juga dibuka melemah, makanya IHSG melemah. Rupiah juga karena proyeksi kemarin. Tapi kan aman-aman saja demonya," ujar David.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement