Kamis 17 Nov 2016 12:13 WIB

Pekerja Asing Banyak Bekerja Jadi Buruh Bangunan di Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Tenaga kerja asing  (ilustrasi)
Foto: AP/Shizuo Kambayash
Tenaga kerja asing (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Keahlian sumber daya manusia (SDM) di bidang kontruksi harus segera diperbaiki. Sebab saat ini banyak pekerjaan kontruksi dalam negeri yang dikerjakan oleh pekerja asing.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kontruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan, fokus pemerintah dalam pembangunan infrastruktur juga harus diikuti perbaikan SDM. Saat ini, karena SDM dalam negeri masih belum memiliki standar yang bagus, mengakibatkan banyak pekerja asing yang mengerti kontruksi datang ke Indonesia. Sebagian dari mereka didatangkan oleh pelaku kontruksi, tapi tak sedikit yang datang sendiri.

"Tiga hari lalu saya baru beres dari sebuah kontruksi, nah itu yang memaparkan desainnya orang Cina dan desain yang dia paparkan itu malah desain bangunan Cina," kata Erwin Aksa dalam Rakernas Kadin Bidang Kontruksi dan Infrastruktur, di Jakarta, Kamis (17/11).

Banyaknya pekerja asing dalam pengembangan infrastruktur dinilai cukup menyedihkan, apalagi para pekerja ini jumlahnya tidak sedikit. Bahkan dalam sejumlah kontruksi mempekerjakan pekerja asing mulai dari ahli hingga pekerja tingkat bawah.

Menjamurnya pekerja asing ini, kata dia, harus segera ditindak tegas oleh Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda). Ini karena Pemda lebih mengetahui pekerjaan proyek apa saja yang tengah dijalankan di daerahnya. "Ini pemerintah harus benar-benar mengawal," ujarnya.

Di sisi lain, Erwin juga mendapati sejumlah pengerjaan infrastruktur yang dikerjakan oleh kontraktor ilegal yang masuk ke Indonesia. Kontraktor inilah yang biasanya memasukkan pekerja asing ke Indonesia sehingga SDM dalam negeri tidak diberdayakan secara optimal.

Baca juga: Kadin Minta Dana Tebusan Amnesti Pajak Disalurkan ke Infrastruktur

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement