EKBIS.CO, JAKARTA -- Di tengah perlambatan dan ketidakpastian global, Indonesia adalah negara yang menarik sebagai tujuan investasi. Untuk merealisasikan peningkatan investasi, Pemerintah terus melakukan pendekatan ke sejumlah investor, termasuk yang berada di Jepang.
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menuturkan, pihaknya saat ini telah menandatangani kerja sama dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) untuk mempromosikan dan meningkatkan investasi di Indonesia. Lembong yakin Indonesia akan tumbuh pesat di antara negara-negara lain dan melalui kerjasama perjanjian ini.
"Kami menghargai keinginan Jepang untuk terus berinvestasi dan bahkan ingin meningkatkan investasinya di Indonesia," ujar Lembong, Kamis (24/11).
Lembong menjelaskan, dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sempat menurun dari lima persen menjadi 4,6 persen pada awal pemerintahan Joko Widodo. Tim ekonomi berhasil menahan dan bahkan mendorong kembali ke tingkat 5,1 persen pada akhir tahun 2015 lalu.
Lembong mengatakan, Jepang adalah negara terbesar kedua yang menanamkan modalnya di Indonesia. Sementara negara pertama yang terbesar menanamkan modalnya di Indonesia adalah Singapura.
Dari bulan Januari hingga September 2016, dalam catatan BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia mencapai angka 4,5 miliar dolar AS. Sepanjang sejarah investasi Jepang paling tinggi terjadi pada 2013, yaitu sebesar 4,7 miliar dolar AS. Namun terus menurun pada 2014 menjadi 2,7 miliar dolar AS dan tahun 2015 sebesar 2,8 miliar dolar AS.
"Dengan masih tersisa tiga bulan hingga tutup tahun ini, dapat dipastikan investasi Jepang tahun 2016 akan melampaui 2013," ujar Lembong.
Selain menandatangani MoU dengan SMBC, Tom Lembong yang juga Wakil Ketua Kelompok Kerja 1 dari Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi, yang membawahi bidang sosialiasi dan diseminasi informasi, juga memberikan paparan untuk meyakinkan pengusaha Jepang berinvestasi di Indonesia, pada acara SMBC Global Seminar.
Selain Tom Lembong, secara khusus Asisten Deputi Bidang Produktifitas Energi Kemenko Perekonomian Andi Novrianto juga mensosialisasikan Paket Kebijakan Ekonomi yang sudah mencapai 14 paket. Peserta seminar yang mencapai 600 orang yang utamanya adalah nasabah SMBC, terlihat antusias pada saat tanya jawab.
Umumnya mereka ingin mengetahui sektor-sektor yang lebih detil dan BKPM siap menindaklanjuti minat para investor ini. Di luar itu, rombongan yang dipimpin Tom Lembong juga akan melakukan one-on-one meeting dengan beberapa perusahaan besar, di antaranya Sumitomo Corporation, Idemitsu Kosan, Marubeni Corporation serta Nippon Steel and Sumitomo Metal.