EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki ide untuk menggadaikan surat-surat alat mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki. Gadai ini dilakukan untuk mendapatkan alsintan baru.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, gadai surat alsintan ini dikarenakan Pemerintah memangkas anggaran Kementan untuk membeli alsintan yang akan diberikan kepada petani. Pemangkasan anggaran sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun yang dilakukan pemerintah untuk pengadanaan alsintan membuat Kementan kelimpungan.
"Kami ingin dahulukan petani. Makanya kami buat ide ini," kata Amran dalam Rakornas Kadin di Jakarta, Senin (28/11).
Amran menuturkan, pihaknya telah melakukan penghitungan untuk membeli alsintan baru dengan menggadaikan surat-surat alsintan yang ada hasil hibah pemerintahan sebelumnya. Sedikitnya ketika semua alsintan digadaikan akan ada uang sebesar Rp 15 triliun. Nilai ini cukup besar untuk membeli alsintan baru.
Uang Rp 15 triliun ini nantinya akan dibayarkan oleh Kementan dengan anggaran per tahun, dan diperkirakan bisa terbayarkan dalam lima tahun ke depan. Namun, dari program ini belum ada pegadaian atau perbankan yang berani menerima tawaran tersebut. Perbankan takut prose pegadaian surat alsintan ini menjadi persoalan di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Pusat (BPKP).
Akan tetapi, Amran menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPKP agar pegadaian surat alsintan hasil hibah ini tidak dijadikan masalah. Karena programn ini dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
Menurut Amran, keberadaan alsintan sangat penting dalam pertanian. Dengan penggunaan alsintan maka anggaran operasional bisa turun hampir 50 persen.
Penurunan anggaran tersebut akan memberikan manfaat bagi petani di saat produk pertanian yang ditanam tidak boleh dinaikan harganya karena akan berpengaruh pada kenaikan harga di konsumen dan berdampak pada inflasi nasional. "Makanya kami dorong di mekanisme dan produktivitas. Ini yang bisa mendorong petani bisa lebih sejahtera," paparnya.