EKBIS.CO, JAKARTA -- Kalangan pengusaha di Provinsi Jawa Tengah sudah puluhan tahun menanti pasokan gas bumi melalui pipa seperti wilayah lainnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan, jika Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta sudah lama menikmati bahan bakar gas melalui pipa yang murah dan bersih, maka Jateng belum.
"Kami sudah menanti. Sekitar 15-20 tahun lalu, Kementerian ESDM pernah melakukan survei ke industri untuk pasokan gas melalui pipa, namun sampai sekarang belum juga terealisasi," katanya, Rabu (30/11).
Menurut dia, dari sekitar 1.300 anggota Apindo, terdapat ratusan pengusaha di Jateng yang saat ini sudah siap menerima pasokan bahan bakar gas.
Ia mengatakan, di Semarang dan sekitarnya saja, ada 100-200 pengusaha yang sudah siap mendapat pasokan gas melalui pipa.
"Belum lagi ditambah pengusaha di Solo, Kudus, serta Kendal yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai kawasan industri," ujarnya.
Jika pipa sudah melewati pabrik, maka ia bisa memastikan semua pengusaha akan mau menggunakan gas bumi. Frans juga mengatakan, pasokan gas bumi melalui pipa jauh lebih murah dibandingkan minyak, sehingga produk yang dihasilkan industri, juga bisa lebih murah dan meningkatkan daya saing dengan wilayah lainnya.
"Ditambah lagi, gas bumi lebih bersih dibandingkan minyak, sehingga ramah lingkungan," ujarnya.
Komponen bahan bakar, lanjutnya, menempati peringkat kedua dari sisi biaya setelah bahan baku. Dengan demikian, jika industri mendapat bahan bakar dengan harga murah seperti gas, maka produk yang dihasilkan akan lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan pasar.
"Dalam dunia industri, pengeluaran untuk energi menempati peringkat kedua setelah bahan baku. Jika energi bisa ditekan, pengusaha tentu makin kompetitif," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, memang ada segelintir pengusaha yang menggunakan gas bumi sebagai sumber energi, namun memakai truk. Gas diangkut pakai truk dari Gresik, Jatim. Oleh karena itu, Frans berharap gas bumi melalui pipa segara masuk Jateng, sehingga mampu bersaing dengan pengusaha dari Jatim, Jabar dan Jakarta.