EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Mandiri menegaskan adanya pergeseran layanan dari konvensional ke digital tidak akan mengurangi jumlah karyawan. Pada tahun depan bank pelat merah ini telah menyiapkan investasi IT sebesar 120 juta dolar AS.
Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menjelaskan, apabila bergeser ke layanan digital, maka karyawan yang bertugas langsung dalam pelayanan akan diberikan tugas lain, misalnya analisis.
Bank Mandiri ke depannya akan mengarah pada Omni Channel yakni interaksi mulus dan konsisten antara pelanggan dan lembaga keuangan di beberapa saluran. Melalui Omni Channel ini, bank akan menganalisis kebutuhan nasabah dari kebiasaan bertransaksi.
"Kita akan arahnya ke Omni channel, tapi intelligence, mobile bankingnya jadi satu, dan nanti di belakangnya ada analisisnya.Konsumen di analisis semua." ujar Rico dalam acara Infobank Banking Forum di Jakarta, Kamis (8/12).
Rico menjelaskan, perseroan terus mengembangkan layanan digital. Pada tahun depan investasi IT yang disiapkan oleh perseroan yakni sekitar 120 juta dolar AS.
Lebih lanjut Rico menjelaskan, pergeseran sumber daya manusia ke digital akan membutuhkan waktu 3 - 5 tahun lagi. Namun saat ini SDM diarahkan untuk memiliki nilai tambah. Seperti misalnya teller yang hanya melayani transaksi setor dan tarik tunai, saat ini juga bisa dikerjakan dengan mesin, sehingga harus memiliki nilai tambah lain.
"Jadi yang harusnya sekarang jualan, harus bisa advise orang, lebih ke interaksi dengan nasabah dan sales," kata Rico.
Untuk meningkatkan nilai tambah karyawan, kata Rico, Bank Mandiri menyiapkan investasi training sebesar 5 persen tiap tahunnya.