EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong para CEO untuk menumbuhkan perekonomian dalam negeri dengan meningkatkan kemampuan masyarakat. Menurutnya upaya meningkatkan kemampuan perekonomian masyarakat dalam negeri merupakan salah satu cara menghadapi kondisi ekonomi dunia yang tengah melemah saat ini.
"Dengan persaingan yang sulit (kita) juga punya kesempatan. Apa kesempatan itu? Semua negara berpikir nasionalis, lebih ke dalam. Karena itulah maka kita melihat apa kekuatan ke dalam kita, yang saya juga tadi pagi (katakan), inner strength dari bangsa ini," jelasnya dalam acara penganugerahan Indonesia Most Admired CEO 2016 di Jakarta, Kamis (8/12).
Penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta dapat menjadi pasar bagi berbagai produk perusahaan. Karena itulah, dibutuhkan suatu inovasi dan kreativitas para CEO untuk memanfaatkan keterbukaan pasar di dalam negeri guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
JK mencontohkan, saat ini pemerintah masih banyak mengimpor berbagai komoditas makanan seperti jagung, daging dan lain-lain. Menurutnya, kondisi inipun dapat menjadi peluang bagi para CEO untuk berinovasi dengan teknologi yang lebih baik sehingga industri juga dapat berkembang.
Ia pun mendorong para CEO perusahaan untuk membantu meningkatkan ekonomi rakyat. Dengan demikian, perekonomian dalam negeri pun dapat berjalan lebih baik.
"Kita ada sinergi, karena itulah dibutuhkan perusahaan-perusahaan CSR. Dan bukan hanya untuk menjual image, tapi justru membentuk pasar agar masyarakat itu baik. Maka kita mempergunakan suatu masalah dalam negeri... Jadi kita harus sinergi memperbaiki kehidupan masyarakat agar masyarakat dalam negeri tumbuh," katanya.
Menurut JK, sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan juga masyarakat sangatlah penting sehingga tercipta kestabilan ekonomi. Sebab, lanjut dia, pasar di dalam negeri merupakan pasar yang lebih stabil dibandingkan pasar luar negeri.
"Pengusaha memang mempunyai kemampuan itu tapi dia bergantung juga pada masyarakat kemampuannya. Pemerintah juga tergantung pengusaha untuk bayar pajak. Kemudian juga semuanya juga tergantung pada masyarakat yang produktif," ucap JK.