EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi menyusul meningkatnya kebutuhan penambahan fasilitas dan pembangunan penambahan panjang ruas rel.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan kebijakan ini akhirnya diambil karena melihat kebutuhan yang besar. Edi menjelaskan, melihat antusiasime warga dalam menggunakan kereta api bisa terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang dari tahun ke tahun. Hal ini menuntut PT KAI perlu menambah dan meningkatkan fasilitas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Edi juga menjelaskan, beberapa proyek yang akan dilaksanakan tahun depan juga menuntut KAI mempunyai modal besar untuk merealisasikan rencana tersebut. Rencana tersebut antara lain, realisasi double track di Sumatra dan Jawa. Pembangunan Kereta semicepat Jakart -Surabaya, reaktivasi rel Yogya-Borobudur, dan realisasi kereta bandara.
"Prinsipnya, kita memang mau mengarah ke sana. Ini kan terkait public servis. Nah untuk mempercepat pengadaan dan penyediaan fasilitas maka kita juga perlu melakukan aksi. Kita lakukan obligasi, tapi memang kita butuh proses," ujar Edi saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (28/12).
Namun, Edi menjelaskan belum tahu persis kapan rencana penerbitan obligasi ini akan direalisasikan. Ia mengatakan hal ini tetap perlu proses dan mekanisme yang jelas dan sesuai dengan ketentuan undang undang.