EKBIS.CO, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, KM Zahro Express laik laut untuk berlayar. Ia mengatakan kapal tersebut belum pernah memiliki catatan yang buruk baik dari segi pemeliharan maupun kelayakan.
"Tahun pembuatan Kapal 2013 dan sertifikat keselamatan yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke masih berlaku sampai dengan Juni 2017," kata Tonny di Kantor Kemenhub, Ahad (1/1).
Diketahui, kapal angkutan penumpang Zahro Express tujuan Pulau Tidung terbakar, Ahad (1/1) sekitar pukul 08.45 WIB. Kapal yang sedianya menuju Pulau Tidung tersebut terbakar usai bertolak dari dermaga Kaliadem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 08.00 WIB. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan adanya korsleting aki sehingga terjadi ledakan dan merambat ke mesin kapal.
Ini Data Korban Kapal Zahro Express yang Terbakar
Ia menjelaskan saat kejadian pun kondisi cuaca di wilayah perairan Kepulauan Seribu sedang normal. Lokasi kejadian tepatnya di 06 04' 776" S / 106 46' 243" E. Dugaan sementara, insiden itu kemungkinan besar akibat konsleting listrik di ruang mesin. Diasumsikan kapal tersebut meledak kemudian terbakar di kamar mesin yang di dalamnya terdapat tangki bahan bakar.
Kapal penumpang berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc tersebut mengangkut sekitar 244 orang, termasuk 6 orang Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan kapasitas kapal mencapai 285 orang.
Dari jumlah tersebut, dilaporkan korban meninggal berjumlah 23 orang dengan rincian 20 orang terbakar yang saat ini sudah dibawa ke RS POLRI, 3 orang meninggal karena terjun ke laut, 2 orang dibawa ke RS. Atmajaya dan 1 orang ke RS. Pluit.
"Untuk korban luka, 16 orang korban luka bakar dibawa ke RS. Atmajaya untuk mendapatkan perawatan," ujar Tonny.