EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran Indonesia Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kapten Aldrin Dalimunthe, mengatakan api pada kebakaran KM Zahro Express diduga berasal dari jaringan listrik AC kapal. Pihaknya masih melanjutkan proses investigasi pada kapal yang terbakar di perairan Kepulauan Seribu, Ahad (1/1) tersebut.
"Ada indikasi sumber api berasal dari jaringan listrik pada Air Conditioner (AC) kapal. Namun, temuan ini diduga baru salah satu penyebab saja," ujar Aldrin ketika dihubungi Republika, Senin (2/1).
Pihaknya masih akan memerimsa sejumlah hal, baik faktor manusia dan dugaan penyebab lain. Karena itu, KNKT belum dapat memberikan kepastian penyebab utama kebakaran kapal.
Aldrin melanjutkan, investigasi KNKT dimulai pada Ahad malam. Senin pagi, KNKT melakukan analisa dengan mendalami kondisi pada kapal sejenis KM Zahro Express.
Pihaknya melakukan pengamatan pada struktur kapal, permesinan, kelistrikan, mendatangi lokasi pembuatan kapal serta melakukan wawancara dengan pemilik kapal, penumpang serta warga setempat. "Semua temuan akan kami analisis untuk mempertajam beberapa indikasi penyebab terbakarnya kapa," tutur dia.
Aldrin menambahkan, berdasarkan penelusuran, KM Zahro Express dibuat pada 2013 lalu. Kapal ini berbahan utama kayu dan dilapisi oleh fiberglass. KM Zahro Express merupakan jenis kapal antarpulau yang diperuntukkan untuk penyeberangan jarak dekat.
Hingga Senin siang, tercatat ada 23 korban meninggal dunia akibat kebakaran KM Zahro Express. Sebanyak 17 orang lain dinyatakan hilang sementara 194 orang selamat. Saat terbakar, Ahad padi, KM Zahro Express sedang berada di sekitar perairan Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.