EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menghapus rute pengumpan atau "feeder" Manggarai-Duri karena slot waktu akan digunakan untuk KA Bandara yang diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan 2017.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu telah tertuang dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) untuk tahun 2017 sebagaimana yang telah tertuang dalam SK Dirjen Perkeretaapian No.KA 407/SK.332/DJKA/12/16 29 Desember 2016.
"Gapeka 2017 juga sudah mengakomodasi pola dan pengaturan operasi KA Commuter Bandara Soekarno-Hatta dengan KRL, di mana salah satunya adalah menghapuskan (rute pengumpan) feeder Manggarai-Duri karena slot waktu akan digunakan untuk KA Bandara yang diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2017," katanya.
Sebaliknya, lanjut dia, akan ada penambahan frekuensi perjalanan KA loopline Bogor-Manggarai-Jatinegara. Prasetyo menjelaskan pada Gapeka 2017 juga terdapat beberapa penambahan KA yaitu KA Ranggajati relasi Cirebon-Surabaya Gubeng-Jember (Eksekutif & Bisnis), KA Ambarawa Ekspress relasi Surabaya Turi-Semarang Poncol (Ekonomi AC), KA Bandara Internasional Minangkabau dan KA Commuter Bandara Soekarno-Hatta.
Selain penambahan KA, lanjut dia, juga terdapat pengurangan frekuensi dan penghapusan kereta api seperti KA Menoreh relasi Semarang Tawang-Pasar Senen (Ekonomi AC), KA Blora Jaya relasi Bojonegoro-Semarang Poncol (Lokal) dan KA Ciremai relasi Cirebon-Cikampek-Bandung (Eksekutif Bisnis) yang mengalami pengurangan frekuensi perjalanan KA sedangkan KA Tegal Arum relasi Tegal-Pasar Senen (Ekonomi Jarak Menengah), KA Sarangan relasi Surabaya Gubeng-Madiun (Bisnis), KA Cepu Express relasi Surabaya Turi-Cepu-Semarang Poncol (Lokal), KA Arjuna relasi Surabaya Kota-Madiun dan KA Madiun Jaya relasi Madiun-Yogyakarta merupakan KA yang dihapuskan.
"KA Sarangan dihapuskan karena memiliki okupansi yang rendah dan untuk relasi tersebut akan terlayani oleh KA Mutiara Selatan yang mengalami perpanjangan relasi sampai dengan Malang," katanya.
Adapun, kata dia, KA Cepu Ekspress, KA Arjuna dan KA Madiun Jaya dihapuskan karena ketidaktersediaan sarana (KRD). Untuk KA Cepu Ekspress dapat terlayani oleh KA Tawang Jaya rangkaian panjang.
"Waktu perjalanan juga mengalami perubahan dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya perubahan lokasi pengisian air dan pergantian kru dan dengan jumlah KA yang bertambah seperti KA Eksekutif yang sebelumnya berjumlah 14 menjadi 16 KA di 2017," katanya.
Adapun penambahan dua KA Eksekutif tersebut yaitu KA Purwojaya yang dulunya merupakan KA kelas bisnis dengan relasi Gambir-Kroya-Cilacap. Prasetyo mengatakan selain itu, Gapeka 2017 juga telah mengantisipasi rencana perpanjangan layanan KRL sampai dengan Rangkasbitung.
"Kami harap Gapeka ini berjalan dengan baik dan lancar sehingga masyarakat pengguna moda kereta api dapat merasakan kenyamanan yang sesungguhnya dengan adanya KA Bandara yang terkoneksi dengan Commuter Line Jabodetabek," katanya.