EKBIS.CO, BANTUL -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Tanah Air merupakan penggerak ekonomi terbesar di negara ini.
"Kami melihat bahwa UMKM itu sebetulnya penggerak ekonomi yang terbesar di Indonesia yang datanya pada saat ini kira kira sekitar 57 juta UMKM di seluruh Indonesia," kata Menteri saat peresminan Rumah Kreatif BUMN di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (12/1).
Bahkan menurut Menteri, kalau diperhatikan justru peran UMKM tersebut pada saat bangsa ini mengalami krisis ekonomi masih terus bisa bertahan dan makin berkembang. "Tetapi kelemahannya kami perhatikan bahwa UMKM ini sulit naik kelas, jadi usahanya ya itu-itu saja, pasarnya itu-itu saja, tidak bisa berkembang dan tidak bisa makin membesar," katanya.
Oleh sebab itu, Menteri mengatakan, sebagai BUMN dan juga mewakili Presiden Joko Widodo selalu menekankan bahwa BUMN betul-betul harus dikelola secara profesional sehingga dapat mencetak keuntungan bagi negara. "Selain itu juga harus bisa melakukan fungsinya sebagai agen pembangunan, membantu masyarakat luas yang masih membutuhkan dukungan untuk dapat meningkatkan keadaan ekonominya tersebut terutama untuk UMKM," katanya.
Menteri Rini juga mengatakan, yang paling dibutuhkan pengusaha mikro kecil saat ini adalah bimbingan bagaimana mereka itu bisa kemudian memasarkan produknya lebih baik lagi dan bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. "Misalnya apakah produknya itu sendiri mungkin dari segi warnanya perlu diperbaiki, karena mungkin tren warnanya sekarang ini tidak hitam. Jadi produk itu harus mengikuti kemauan pasar. Informasi-informasi seperti ini yang seringkali UMKM tidak tahu," katanya.
Dengan demikian, menurut Rini, melalui Rumah Kreatif BUMN yang diresmikan ini bisa menjadi wahana bagi pemda dan BUMN untuk melakukan pembinaan sekaligus memberikan kemudahan dalam akses permodalan untuk kemajuan usahannya. "Para UMKM itu tentunya memerlukan pembiayaan, karena itu bank BUMN kita tekankan untuk membantu pengusaha mikro kecil untuk bisa memudahkan mereka dalam mendapatkan akses permodalan," katanya.