EKBIS.CO, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan terus berusaha menanggulangi kemisikinan. Diantaranya melalui sejumlah program padat karya.
“Pemprov Sumsel akan memaksimalkan program-program padat karya yang merupakan upaya menekan angka kemiskinan. Pemprov juga mempersiapkan langkah-langkah strategis dan memaksimalkan anggaran dari pemerintah pusat,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumsel Ahmad Najib, Kamis (12/1).
Menurut Ahmad Najib, kemiskinan yang melanda Sumatra Selatan juga terkait dengan krisis ekonomi yang melanda dunia. “Krisis ini berdampak pada Indonesia umumnya dan khususnya Sumsel sehingga berdampak pada angka jumlah angka kemiskinan,” ujarnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sumsel menjelaskan, Sumsel mendapat dana dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur terutama menjelang Asian Gamez 2018, yang jumlahnya cukup besar mencapai Rp 70 triliun.
“Ini tentunya secara tidak langsung akan berdampak terhadap masyarakat. APBD Sumsel 2017 hanya sekitar Rp 8 triliun, namun kita fokus untuk mensejahterakan masyarakat melalui program daerah dan melalui program pusat yang secara besar-besaran masuk ke Sumsel. Kita harapkan ini akan membuka peluang bagi masayarakat,” katanya.
Ahmad Najib menjelaskan, saat ini pembangunan di Sumsel masih fokus pada tiga hal, yaitu pendidikan, kesehatan dan penciptaan lapangan kerja yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bappeda Sumsel Ekowati Retnaningsih menerangkan, persentase penduduk miskin di Sumatera Selatan terus menurun dari tahun ke tahun. Pada 2008 persentase kemiskinan di Sumsel sebesar 17,87 persen, pada 2015 sebesar 13,77 persen dan pada 2016 turun menjadi 13,54 persen.