EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia menegaskan kebijakan devisa bebas yang dianut pasar keuangan Indonesia selama ini akan tetap dilanjutkan. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyebutkan, hingga saat ini tidak ada rencana yang keluar dari pihak Bank Indonesia untuk merevisi sistem devisa bebas.
Pernyataan Agus ini menanggapai rencana Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya untuk mengoreksi rezim devisa bebas. JK sempat menilai bahwa berjalannya sistem devisa bebas justru membuat dana hasil ekspor yang masuk kembali ke Indonesia sangat terbatas.
Artinya, Indonesia tidak bisa memperoleh keuntungan optimal dari kegiatan ekspornya. "Kita masih akan menjalankan apa yang sudah dilakukan, atau didukung oleh UU, sistem devisa bebas," ujar Agus di Kementerian Keuangan, Jumat (3/2).
Tahun lalu Kementerian Keuangan juga sempat menanggapi isu terkait sistem yang dianut Indonesia ini. Saat itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Suahasil Nazara menilai Indonesia sudah terlalu dekat dengan pasar termasuk untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan dalam negeri. Artinya, bila Indonesia bertolak dari rezim devisa bebas menjadi tak bebas, maka adanya sentimen negatif pasar akan membuat kepercayaan pasar menurun.
"Tidak boleh main-main dengan rezim devisa bebas, orang kalau mau kirim uang ke luar negeri dibatasi. Jika hari ini tidak boleh beli dolar AS di pasar, itu namanya rezim kontrol devisa. Yang main-main akan kena punishment pasar," kata Suahasil.