EKBIS.CO, SYDNEY -- Presiden Joko Widodo mengunjungi Australia untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Australia. Selain itu, Presiden Jokowi juga memanfaatkan kunjungan tersebut untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia.
"Lembaga peringkat internasional memprediksi Indonesia kondisinya stabil hingga positif. Kepercayaan terhadap Pemerintah Indonesia juga meningkat," kata Jokowi, Sabtu, (25/2) seperti dilansir Sydney Morning Herald.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin bisnis termasuk Blackmores, Macquarie, Bluescope Steel karena mau bekerja pada akhir pekan.
Usai melakukan pertermuan bisnis di Shangrila, Sydney, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian di tempat yang sama. Pada Sabtu malam, Jokowi melakukan makan malam privat dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull di rumahnya.
"Saya mau berbicara dengan Presiden Widodo. Selama kunjungannya, kami akan melaksanakan pertemuan pemimpin tahunan untuk memperkuat hubungan Australia dan Indonesia," kata Turnbull.
Perdagangan Australia dan Indonesia mencapai 15 miliar dolar AS. Namun Indonesia bukan bagian dari 10 patner dagang utama Australia. Jokowi dan Turnbull akan mendiskusikan perkembangan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesian-Australia yang akan diselesaikan pada akhir tahun ini. Paling cepat bulan Agustus.
Jokowi diperkirakan akan menggunakan kunjungannya untuk mempromosikan turisme Indonesia. Sekitar 900.000 warga Australia mengunjungi Indonesia kebanyakan Bali setiap tahun. Jokowi mengatakan, pemerintahnya berencana mengebangkan dan mempromosikan 10 Bali lainnya.
Pada Ahad (26/2) hari ini, Jokowi akan bertemu dengan Gubernur Jenderal Sir Peter Cosgrov. Ia juga akan melihat koala di Kebun Binatang Taronga. Selain itu juga akan makan siang kenegaraan.