EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah melakukan pembiayaan sindikasi dengan induk perusahaan PT Bank BNI (Persero) Tbk untuk mendanai proyek infrastruktur. Pembiayaan sindikasi senilai Rp 816 miliar disalurkan untuk pembebasan lahan pembangunan jalan tol Manado - Bitung, Sulawesi Utara.
BNI Syariah dan perusahaan induknya telah menandatangani kerja sama dengan PT Jasamarga Manado Bitung di kantor pusat BNI, Jumat (24/2). SEVP Bisnis Komersial dan Menengah BNI Syariah Dhias Widhiyati bersyukur karena BNI Syariah dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Pembiayaan bersama ini sebagai bentuk mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Dhias, akhir pekan ini.
Proyek jalan tol Manado-Bitung dirancang sepanjang 39 kilometer. Ruas tol ini merupakan ruas alternatif yang diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh Manado-Bitung.
Dhias menjelaskan, pembangunan tol tersebut telah dimulai sejak September 2015 dan ditargetkan selesai 2019. Namun, sampai saat ini pembangunan jalan tol tersebut masih terkendala pembebasan lahan.
Salah satunya disebabkan terbatasnya pendanaan. "Pembiayaan oleh BNI dan BNI Syariah diharapkan dapat mempercepat proses pembebasan lahan," katanya.
Dari total pembiayaan sindikasi sebesar Rp 816 miliar, BNI sebagai perusahaan induk berkontribusi sebesar Rp 666 miliar. Sedangkan BNI Syariah menyumbang pembiayaan Rp 150 miliar. Dhias mengatakan, BNI Syariah menggunakan akad kafalah bil ujroh dalam pembiayaan tersebut.
Dhias mengatakan, kerja sama skema sindikasi diharapkan dapat terus dilakukan antara Bank BNI dengan BNI Syariah dalam proyek infrastruktur. "Dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur diharapkan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan memudahkan akses mobilisasi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono sebelumnya mengatakan, BNI Syariah berkomitmen menyalurkan pembiayaan infrastruktur untuk meningkatkan pembiayaan di segmen komersial. Strategi pembiayaan infrastruktur dilakukan dengan berkolaborasi bersama induk perusahaan melalui model value chain.
"Induk masuk dulu ke porsi yang besar, setelah itu kita ikut di supplier-nya atau supply chain yang di bawahnya," ujar Imam.