EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga Saham Snap Inc langsung menguat di hari pertamanya di Bursa Efek New York, Kamis lalu. Ini merupakan prestasi terbesar bagi sebuah perusahaan yang melepas penawaran umum saham perdana di Bursa AS. Sebelumnya catatan serupa pernah dipegang Alibaba September 2014 lalu.
Saham Snap, pembuat aplikasi populer Snapchat ditutup 24,48 dolar AS per lembar setelah mencapai 26,05 dolar AS selama perdagangan intraday, meningkat 44 persen dari harga penawaran sebesar 17 dolar AS per saham. Seperti Snap, 80 persen perusahaan teknologi yang mengajukan penawaran umum saham (IPO) dua tahun terakhir juga mengalami ledakan harga di hari pertamanya.
Menurut Dealogic, ledakan harga Snap lebih besar dari kenaikan rata-rata 34 persen. Snap pada Kamis dibuka pada 24 dolar AS per lembar saham dan ditutup sedikit lebih tinggi dari harga pembukaan. Ini merupakan hal tidak biasa bagi saham teknologi, karena kurang dari setengah mencatat kenaikan harga pada penutupan perdagangan.
Dalam laporan Forbes, kenaikan harga saham Snap di hari pertamanya di bursa, lebih tinggi dibandingkan Facebook yang sebelumnya hanya mendapat kenaikan kurang dari 1 persen dari harga pembukaan. Namun, kenaikan harga saham Snap kalah dari LinkedIn yang menguat hingga 109 persen, dan lebih rendah dari Twitter yang harga sahamnya naik 73 persen di hari pertama IPO.
Meski demikian, penjualan saham di hari pertama tidak menggambarkan perdagangan jangka panjang. Setelah jalan terjal yang dialami saham Facebook di hari pertama, penjualan sahamnya berada di bawah harga penawaran selama lebih dari setahun. Twitter memang memiliki performa saham yang lebih baik tetapi dibandingkan saat ini valuasi sahamnya mencapai 24 miliar dolar AS, setengah dari saat IPO karena jumlah pengguna yang stagnan dan goyahnya jajaran eksekutif. Sementara, Facebook bisa mempertahankan pengguna serta kenaikan pendapatan, hingga kapitalisasi pasarnya mencapai 395 miliar dolar AS.
Snap membuktikan kepada investor yang mendukung kapitalisasi pasar 28 miliar dolar AS. Perusahaan yang telah menjual iklan kurang dari tiga tahun itu mengalami rugi bersih 515 juta dolar AS pada 2016. Angka tersebut lebih besar dari kerugian bersih di tahun sebelumnya 373 juta dolar AS. Sebaliknya, Facebook mendapat laba bersih sebesar 1 miliar dolar AS pada tahun sebelum IPO, sedangkan Twitter mengalami kerugian bersih 79 juta dolar AS sebelum penawaran menjadi perusahaan publik.
Pengguna Snap lebih kecil dibanding Facebook dan Twitter pada saat masing-masing IPO. Snap saat ini memiliki 158 juta pengguna aktif harian. Sebagai perbandingan, Facebook memiliki 900 juta pengguna saat melakukan debut pasar dengan nilai 104 miliar dolar AS, sementara Twitter memiliki 200 juta pengguna ketika go public pada 2013.