EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai fundamental ekonomi nasional yang kuat menjadi salah satu faktor yang menjaga likuiditas pasar modal tetap tinggi sehingga kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat menembus rekor baru pada akhir pekan lalu (Jumat, 17/3).
"Makro ekonomi bagus, rata-rata pertumbuhan perusahaan juga bagus sekitar 30 persen, itu yang menjaga likuiditas pasar modal kita tinggi," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (20/3).
Samsul Hidayat menambahkan di tengah fundamental ekonomi nasional yang positif juga turut memicu arus masuk dana asing ke pasar modal meningkat. Apalagi, tingkat imbal hasil investasi di pasar modal Indonesia cukup menggiurkan. Sepanjang tahun ini, kinerja IHSG mencatatkan pertumbuhan 4,60 persen.
"Pertumbuhan pasar modal Indonesia menarik minat investor masuk," katanya.
Berdasarkan data BEI, IHSG mengalami penguatan sebesar 22,19 poin atau 0,40 persen menjadi 5.540,43 poin pada Jumat (17/3) lalu, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah di industri pasar modal.
Rekor penutupan IHSG sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 di level 5.523,29 poin. Sementara itu, di sepanjang tahun 2017 ini investor asing telah membukukan beli bersih sebesar Rp 4,288 triliun.