EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Siemens Indonesia ikut ambil bagian dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) yang dicanangkan pemerintah. Namun, Siemens diminta untuk tetap mengedepankan konten lokal dalam pembangunan pembangkit, termasuk dengan melibatkan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketiga BUMN yang diminta untuk meningkatkan konten lokal pembangkit listrik di Indonesia adalah PT Barata Indonesia, PT PAL, dan PT Pindad.
Akhir tahun lalu, penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Siemens dan PT Barata Indonesia. Kesepakatan yang dilakukan meliputi manufaktur komponen pembangkit, desain dan rekayasa teknik, manajemen proyek, dan pengembengan sumber daya manusianya. Meski melibatkan investor asing, termasuk Siemens yang berasal dari Jerman, pemerintah Indonesia tetap ingin ada kontribusi konten lokal minimal 75 persen.
CEO PT Siemens Indonesia Josef Winter menyebutkan, pihaknya akan merealisasikan komitmen atas peningkatan konten lokal termasuk dengan memberikan pelatihan kerja bagi pekerja yang berasal dari BUMN mitra. Ia menyebutkan, total investasi yang sudah dilakukan Siemens selama ini menyentuh 200 juta dolar AS, dengan tiga pabrik. "Semua pabriknya berproduksi untuk indonesia dan untuk ekspor misalnya untuk medium, high voltage, Asian market," ujar Winter saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/3).
Winter juga menyebutkan, pabrik Siemens yang berada di Cilegon bahkan sudah menyuplai produk komponen pembangkit ke Eropa dan Amerika Serikat. Ia juga menyebutkan bahwa perusahaan berencana meningkatkan kapasitas pabrik. Namun, ia enggan menyebutkan berapa besar peningkatan produksi yang bisa didapat dari perluasan pabrik. Peningkatan produksi akan diselarasakan dengan proyek 35 ribu MW yang sedang digarap Siemens bersama PLN dan 3 BUMN lainnya. "Kita sangat tertarik dengan project pembangkit listrik, tentunya kita ada good solution untuk spesifik contoh small pembangkit listrik untuk remote area. Kita bekerja sama dengan local companies, tentu dengan konten lokal," katanya.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Montty Girianna menambahkan, pada prinsipnya pemerintah ingin mendorong adanya transfer teknologi dari investor asing kepada perusahaan lokal. Tujuannya, agar proyek yang dibangun di Indonesia bisa bersifat berkelanjutan khususnya untuk perawatan pembangkit.
"Dia (Siemens) kan mau investasi di bidang listrik, dia mau bantu capacity building, dan mau bantu vokasi segala macam, kita manfaatkan lah ini kan dia jago-jago tuh kita manfaatin saja," ujar dia.