EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Syariah (Persero) sedang gencar mendorong pembiayaan ke sektor ekonomi kreatif. Salah satu yang potensial untuk dibiayai adalah industri financial technology atau Fintech.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah Dhias Widiyanti menjelaskan, sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor potensial yang sedang dikembangkan sejak akhir tahun lalu oleh perseroan.
"Untuk ekonomi kreatif kan banyak ya. Sekarang kan sedang marak Fintech, kita tidak mau bersaing dengan mereka tapi bagaimana bekerjasama dengan mereka. Sedang kami rintis," ujar Dhias Widiyanti pada Republika, Kamis (6/4).
Fintech meuroakan salah satu dari sekian banyak sektor yang potensial digarap dari ekonomi kreatif. Adapun program pembiayaan yang dirintis oleh perseroan saat ini bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sejak akhir tahun lalu.
Program yang utama didorong yakni memaksimalkan potensi para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke Indonesia dan mulai berwirausaha. Menurut Dhias, program yang dilakukan oleh BNI Syariah untuk pembiayaan TKI berbeda dengan nasabah yang sudah ada pada umumnya. Perseroan akan lebih selektif dalam membidik usaha yang akan dibiayai.
Sebab, para TKI tersebut merupakan penguasa perintis (startup), sehingga untuk memajukan usaha mereka tidak sekedar diberi permodalan. Terkait hal itu, BNI Syariah juga bekerjasama dengan pembinaan startup untuk membina mereka.
"Ekonomi kreatif itu kan startup, dimana kita tidak bisa menerapkan kebijakan existing ke mereka. Dimana ada banyak relaksasi untuk itu. Program kerjasama sudah mulai kita susun," tutur Dhias.
Program pembiayaan ini, kata Dhias, masuk ke bisnis ritel perseroan. Namun untuk segmen pembiayaan, tergantung jenis usaha dan besar pembiayaan yang akan diberikan. Bisa masuk ke pembiayaan sektor produktif, ataupun mikro.
Terkait target, ia mengaku perseroan tidak memiliki target khusus untuk menyalurkan pembiayaan ke ekonomi kreatif. "Realisasi masih terlalu kecil, karena baru dimulai. Tidak masuk target khusus, tapi masuk perhatian kami untuk dikembangkan," kata Dhias.