EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan ada 16 titik lokasi yang memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
"Yang penting itu, kita pasti punya potensi lumayan. Sementara ini 16 untuk energi angin, saya belum lihat," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (2/5).
Kementerian ESDM bekerja sama dengan Denmark untuk pengembangan PLTB. Menurut Rida kerja sama pengembangan tersebut sudah berjalan, diantaranya pengembangan di Solo, Jeneponto (Sulawesi Selatan), dan Sidrap (Sulawesi Selatan).
Kapasitas dari lokasi tersebut mencangkup 75 MW dan 70 MW. "Untuk di Solo kemungkinan 2018 sudah jadi, karena sudah ditandatangani dengan Denmark," kata Rida.
Kementerian ESDM sedang menjajaki kerja sama dengan Denmark dalam upaya pengembangan potensi PLTB. Menteri ESDM Ignasius Jonan hadir untuk menyaksikan peluncuran pemetaan potensi.
"Indonesia adalah negara kepulauan, akan menghabiskan banyak biaya jika harus menghubungkan antar pulau untuk aliran energi, maka agar efisien adalah mengembangkan potensi daerah masing-masing, salah satunya angin ini," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Dalam pertemuan di Kementerian ESDM bersama Menteri Kerja sama Pembangunan Denmark Ulla Tornes pembahasan berlanjut pada pemetaan potensi angin di Indonesia. Menurut Jonan ada sekitar 800 pulau di Indonesia yang dihuni serta membutuhkan aliran energi.
Hal tersebut, sambung Jonan, tidak mungkin jika harus dihubungkan dengan jaringan satu per satu, selain tidak hemat, juga akan memakan banyak waktu. Jonan juga menyampaikan bahwa dengan adanya pengembangan potensi angin ini maka setiap daerah bisa memiliki energi tanpa harus mengandalkan sambungan jaringan utama antara pulau.
"Di situlah letak tantangannya, jika bisa menghasilkan barang kualitas bagus dengan harga mahal itu adalah hal biasa, tapi jika kualitas bagus harga murah itu adalah penemuan bagus, salah satunya PLTB," katanya.
Menteri Kerja sama Pembangunan Denmark Ulla Tornes bersama dengan Menteri ESDM meluncurkan peta angin dan studi energi yang menunjukkan potensi energi angin di Indonesia. Energi terbarukan merupakan tonggak kemitraan Denmark dengan Indonesia dalam pemenuhan target nasional untuk mencapai 23 persen energi terbarukan dari total konsumsi energi nasional pada tahun 2025.