Kamis 04 May 2017 12:46 WIB

NPF Turun, Bank Syariah Bukopin Targetkan Pembiayaan Tumbuh 23 persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Suasana pelayanan salah satu cabang Bank Syariah Bukopin, Jakarta, Kamis (10/4).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Suasana pelayanan salah satu cabang Bank Syariah Bukopin, Jakarta, Kamis (10/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin atau BSB optimistis dapat mencapai target pembiyaaan sebesar 23 persen pada tahun ini, seiring dengan penurunan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF).

Menurut Direktur Bisnis BSB Aris Wahyudi, optimisme tersebut dikarenakan penurunan NPF yang cukup signifikan. Di sisi lain, pembiayaan pada kuartal I 2017 tumbuh sebesar 6,92 persen year on year (yoy) atau Rp 4,903 triliun.

"Kuartal I walaupun belum bagus dan sesuai harapan tapi pertumbuhannya meningkat. Untuk sepanjang tahun kita targetkan naik sekitar Rp 1,4 triliun atau 23 persen," ujar Aris, Kamis (4/5).

Aris memaparkan, saat ini industri properti masih lesu dan beberapa pengusaha di bidang properti dan konsumsi masih mengalami kontraksi. Hal ini mendorong kenaikan NPF di industri perbankan. Namun, penyaluran pembiayaan BSB banyak di segmen pendidikan dan kesehatan.

Sementara penyaluran di perdagangan dan konsumer seperti properti memiliki porsi kecil di BSB, sehingga rasio NPF perusahaan masih dalam kondisi yang baik. Hingga kuartal pertama 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya NPF turun menjadi 2,22 persen dari 2,89 persen.

Rasio NPF juga turun dari akhir tahun 2016 yang sebesar 3,17 persen. "NPF kami rendah karena ada beberapa yang lunas atau selesai. Tapi masih ada pengusaha yang mengalami kontraksi, terutama di properti dan yang terkait daya beli masyarakat belum normal. Properti agak berat. Di semua bank juga,"tutur Aris.

Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,57 persen menjadi Rp 5,354 triliun pada kuartal I 2017. Sedangkan aset mengalami kenaikan 4,19 persen menjadi Rp 6,401 triliun. Adapun perusahaan menargetkan DPK tumbuh di atas 20 persen.

"Kita optimis kinerja akan semakin baik. Target kita mencapai 5 besar bank syariah dalam 1-2 tahun mendatang,"ujar Aris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement