EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Adhi Karya, Tbk Budi Harto mengatakan hingga akhir tahun 2017 ini rencananya pihak Adhi Karya sudah bisa menyelesaikan konstruksi pembangunan LRT sebesar 45 persen. Budi mengatakan, pihaknya akan terus menyelesaikan proses konstruksi tanpa harus khawatir terkait pendanaan.
Budi menjelaskan, hingga Mei 2017 ini pihak Adhi Karya sudah menyelesaikan sekitar 15 persen konstruksi LRT Jabodebek. Ia mengatakan dari 15 persen tersebut anggaran yang terserap sudah Rp 3,3 triliun.
"Sampai saat ini Adhi Karya sudah mendanai Rp 3,3 triliun. Akhir tahun ini kita targetkan 45 persen selesai," ujar Budi melalui pesan singkatnya kepada Republika, Ahad (21/5).
Budi menjelaskan dengan keluarnya Perpres Nomor 49 Tahun 2017 maka seluruh pendanaan akan diakomodasi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebelumnya, baik KAI maupun Adhi Karya sudah mendapatkan kucuran dana melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun untuk Adhi Karya dan Rp 2,7 triliun untuk KAI.
"Selanjutnya KAI mengajukan ijin untuk mengubah peruntukan PMN yg telah diterima sebesar Rp 2 triliun menjadi untuk mendanai proyek LRT. KAI juga akan mendapat tambahan PMN Sebesar Rp 5,6 triliun," ujar Budi.
Budi menjelaskan, dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk pembiayaan LRT. Kekurangan dari dana tersebut akan dicover melalui pinjaman perbankan Himbara.Peraturan Presiden terkait percepatan penyelenggaraan LRT sudah diteken oleh Presiden. Dengan adanya Perpres Nomor 49 Tahun 2017 ini pemerintah melalui stakeholder terkait akan memulai membahas terkait skema pembiayaan.