EKBIS.CO, SOLO -- Memasuki bulan Ramadhan, sejumlah harga komoditas di Solo mulai naik. Pedagang dan pembeli mulai merasakan terjadinya lonjakan harga sejak pekan lalu.
Saat ini, daging ayam boiler berada di harga Rp 32 ribu per kg. Padahal lima hari sebelumnya, harga daging ayam boiler masih Rp 28 ribu per kg.
Pedagang daging ayam di Pasar Gede Aryati (50 tahun) mengaku kebingungan lantaran harga terus naik sementara antusias pembeli sepi. Dia mengatakan naiknya harga daging ayam disebabkan karena meroketnya harga ayam hidup di peternak.
“Ya ini sepi yang belinya, tapi harganya naik. Ada yang beli juga tidak banyak. Untuk puasa seperti buka bersama atau sahur bersama itu orang lebih suka catering, catering beli ayamnya langsung ke peternak,” tutur Aryati saat ditemui Republika.co.id di Pasar Gede pada Senin (22/5) siang. Berkaca dari tahun sebelumnya, pada bulan puasa, dia biasanya akan menurunkan jumlah daging ayam yang dijualnya dari 50 ekor di hari-hari biasa menjadi 35 ekor.
Sementara itu, pemilik kios ayam hidup di pasar ayam Semanggi, Cipto Suwiryo (50 tahun) mengungkapkan saat ini harga ayam pedaging hidup dijual Rp 21 ribu per kg, padahal pekan lalu harganya masih Rp 16 ribu per kg. Sedang untuk ayam petelur hidup Rp 20 ribu per kg dari pekan lalu Rp 15 ribu per kg.
Dia pu khawatir ada permainan distributor besar terkait harga jual ayam hidup di pasaran memasuki bulan puasa. Sebab berkaca dari tahun sebelumnya, kata dia, pasokan ayam ke beberapa pasar di Solo Raya mendadak sepi jelang puasa. Menurutnya, hanya pedagang tertentu saja yang mendapatkan pasokan ayam hidup.
Selain daging ayam, komoditas lain yang mengalami kenaikan harga yakni seperti bawang putih, bawang merah, hingga telur ayam. Sri Kustati (50 tahun) yang juga pedagang di Pasar Gede menjelaskan harga telur ayam negeri sudah mengalami kenaikan sejak dua pekan lalu dari Rp 19 ribu per kg menjadi Rp 21 ribu per kg. Bawang putih meroket dari harga Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 60 ribu per kg. Sedang bawang merah saat ini dijualnya Rp 35 ribu per kg.
“Kalau untuk bumbu-bumbu dapur biasanya mau puasa itu justru turun pembelinya, tapu nanti mau lebaran dan Idul Adha baru naik lagi,” katanya.
Sri juga menjelaskan tiga hari jelang puasa kenaikan harga juga terjadi pada gula merah. Ini dikarenakan banyaknya permintaan untuk kebutuhan membuat kolak untuk takjil puasa. Saat ini, harga gula merah dijualnya di harga Rp 16 ribu sampai Rp 18 ribu.
Sedang harga komoditas lainnya yang terpantau di pasar Gede seperti kentang Rp 18 ribu per kilogram. Minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter. Kecap 275 mili Rp 18 ribu. Sedang harga rata-rata komoditas lainnya di pasar tradisional di Solo berdasarkan data TPID Kota Solo masih terpantau stabil. Harga cabai rawit merah Rp 53 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 29 per kg, cabai merah besar biasa Rp 28 kg, dan cabai merah keriting tampar Rp 30 ribu per kg. Sedang untuk harga beras C4 biasa stabil di harga Rp 9.600 per kg, beras C4 super Rp 11 ribu per kg, sedangkan gula pasir kualitas medium Rp 12.700 per kg.