EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta tambahan Rp 1 triliun di APBNP 2017 untuk memercepat mewujudkan swasembada bawang putih. Namun, kata dia, jika tidak memungkinkan ia meminta uang tersebut dari anggaran 2018.
"Kita berdoa aja lebih cepat lebih baik," katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional (Musrebangtannas) 2017 di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (30/5).
Pagu indikatif 2017 Kementan sebesar Rp 23,91 triliun sedangkan pagu indikatif pada 2018 adalah Rp 22,65 triliun.
Ia mengatakan, rencana awal swasembada bawang putih adalah pada 2026 namun dengan rencana penambahan anggaran APBNP, swasembada bawang putih diyakini tidak akan lebih dari 2019. Lahan yang dibutuhkan untuk mewujudkan swasembada bawang putih diakui Amran hanya 60 ribu hektare. Sementara saat ini lahan eksisting yang ada sebesar 2.027 hektare.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi bawang putih nasional 2016 sekitar 18 ribu hingga 19 ribu ton. Dari total produksi nasional tersebut, Indonesia hanya mampu memenuhi sekitar 5 hingga 10 persen kebutuhan nasional.
Menurut Amran, dengan kebutuhan nasional sekitar 500 ribu ton, Indonesia perlu melakukan impor bawang putih sebesar 482.665 ton (2015) dan impor sebanyak 448.881 ton pada 2016.
"Lebih baik menambah anggaran untuk tingkatkan produktivitas bawang putih sekitar Rp 1 triliun daripada kita impor 500 ton setara Rp 20 triliun," kata dia.
Guna mendukung upaya swasembada, tahun 2018 ditetapkan Amran sebagai tahun perbenihan. Anggaran sekitar Rp 2,1 triliun dialokasikan fokus untuk perbenihan. Ia melanjutkan, jenis perbenihan difokuskan untuk komoditas hortikultura dan perkebunan.
Pada 2018 kata dia, tidak ada lagi pengadaan benih tapi diubah menjadi produksi benih dan akan dibagikan secara gratis pada masyarakat. "Ini nanti harga kita jaga, tidak boleh dibagikan benih tapi harga tidak terjaga," kata Mentan menambahkan.
Jadi anggaran kita ini musrenabng ini dalam rangka memicingkan program pusat dengan daerah ahrus sinkorn. Kita focus pada komoditas stratgeis. Dua tahun lalu, masuk tahun ketiga fokus pada pangan, padi jagung bawang ini sudah capai target , tidak impor. Cabai juga harga sudah bagus.
Tahun lalu, Kementan mampu mengatasi tiga komoditas pangan. Tahun ini pihaknya mengupayakan swasembada jagung. Dulu, ia melanjutkan, biasanya dilakukan impor dua juta ton pada pertengahan tahun namun saat ini belum ada surat permintaan.
"Karena mimpi kami sampai 2045 Indonesia jadi lumbung pangan," katanya.