EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan, pengendalian harga beberapa komoditas masih menjadi tantangan. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat bila harga relatif terjaga.
Ia menjelaskan, meski ada beberapa harga komoditas pangan yang relatif terkendali pada tahun ini. Hanya saja, untuk harga bawang putih maupun cabai rawit masih harus diwaspadai. "Keduanya pada tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan periode sama tahun lalu," ujar Agus saat meresmikan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional di Gedung BI, Senin, (12/6).
Berdasarkan data BI sampai Mei 2017, harga bawang putih nain 16,45 persen, lalu cabai rawit naik 71 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Menurutnya, harga pangan yang terus bergejolak akan memengaruhi inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK).
"Walau saat ini inflasi masih di kisaran target BI, namun koordinasi pengendalian inflasi penting. Jadi keberhasilan kebijakan inflasi tidak hanya memerlukan informasi tapi butuh dukungan data," jelas Agus.
Hal itu mendasari, BI mengembangkan PIHPS Nasional. "Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo juga BI mengembangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, sebuah sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan informasi harga antara produsen dan konsumen," tutur Agus.
Menurutnya, sistem tersebut bisa menjadi acuan bagi pengusaha dan produsen dalam menetapkan harga serta acuan dalam menetapkan harga dan acuan konsumen dalam membeli. Pasalnya, langkah awal terjadinya gejolak harga, dilihat dari memahami perilaku harga komoditas serta melihat keterikatan harga intergrasi antar provinsi di Indonesia.