EKBIS.CO, BANDUNG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjanjikan pembangunan tol penghubung Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar dapat terealisasi awal tahun depan. Nantinya, tol tersebut diharapkan dapat mengentaskan macet di rute mudik Jabar selatan.
"Kami akan neliti apa yang terjadi di Nagrek dan tahun mendatang tidak ada macet di Nagrek dengan pemerintah bangun jalan tol dan jalan nasional juga diperhatikan dari Bandung ke Jabar selatan. Kami yakin dengan kerja sama bagus dengan Kemenpurera dan Pemda bisa selesaikan macet ini," katanya saat meninjau arus mudik Nagrek di Posko Dishub Kabupaten Bandung, Sabtu (24/6).
Namun ia menyadari pembangunan tol tersebut bukanlah hal mudah mengingat kontur daerah Jabar selatan yang berbukit. Ia meminta Kementerian terkait bersama Pemda untuk mengkaji mendalam agar tol ini bisa segera direalisasi.
Urgensi di balik pembangunan tol itu, kata dia, agar kendaraan roda empat tak mengalami hambatan di jalan. Sebab selama ini, pengendara roda empat kerap terhambat aktivitas warga lokal di sepanjang jalan tersebut.
"Harus pikirkan ekstra di Jabar selatan karena daerah berbukit dan jalan sempit. Solusinya dibuat jalan tol dari Bandung ke Tasik tahun depan, karena kalau di jalan provinsi banyak penduduk, kalau jalan tol kan lurus saja," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang ikut menemani Menhub menyepakati rencana tersebut. Ia menyebut rencana ini sebenarnya sudah dipikirkan sejak bertahun-tahun lalu tetapi tak kunjung dieksekusi.
“Sudah koordinasi kok, ada DED-nya ada ke Pemprov sudah direncanakan bertahun-tahun lalu,” ucapnya.
Dalam peta perencanaan pembangunan jalan tol terdapat tiga alternatif rute. Dari ketiga rute itu, total panjang jalan tol diperkirakan mencapai 120 kilometer. Anggaran yang dibutuhkan ada di angka sekitar Rp 5 triliun.