Selasa 04 Jul 2017 01:13 WIB

Menhub: Mudik Tahun Ini Lebih Baik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah penumpang berjalan di area parkir pesawat saat tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (18/6).
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah penumpang berjalan di area parkir pesawat saat tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (18/6).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengklaim arus mudik tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya angka kecelakaan dan berkurangnya kemacetan yang disebabkan oleh kepadatan jalan.

Budi mengatakan, di sektor lain juga terjadi peningkatan yang signifikan khususnya dalam sektor udara. Hal ini ia nilai menjadi salah satu faktor pendukung sehingga konsumsi jalur darat tidak membludak seperti tahun tahun sebelumnya.

"Indikasi baik dari tahun ini, yaitu peningkatan dari udara, itu melampaui 10 persen. Artinya ada suatu kondisi dimana, kemampuan para operator dan penyelenggara dan lebih dari itu, juga ekonomi masyarakat meningkat. Sehingga ini menjadi indikator yang baik, bukan saja keberhasilan kurangnya delay, tapi juga pertumbuhan ekonomi juga baik," ujar Budi di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (3/7).

Budi menjelaskan selain transportasi udara, untuk kereta sendiri dari tahun ke tahun selalu tinggi peminat. Ia menjelaskan, tingginya minat kereta api ini menjadi salah satu andalan masyarakat sebab harga yang terjangkau dan waktu yang relatif lebih cepat.

"Kita akan tingkatkan, kita akan dorong Kereta Jakarta Surabaya, yang kapasitasnya meningkat tiga kali lipat," ujar Budi.

Namun, Budi memang memberikan catatan untuk transportasi Laut dan Darat. Budi menjelaskan, untuk transportasi Laut ini peminatnya tidak setinggi udara dan kereta api. Sebab, menurut Budi transportasi laut memang difokuskan untuk transportasi logistik.

Meski memang diakui Budi pada tahun ini terjadi peningkatan untuk okupansi kapal laut jarak pendek. Ia mengatakan untuk pengoperasian kapal pada arus mudik kemarin mencapai 80 persen dari okupansi untuk kapal dengan jarak dekat.

"Kedua, laut memang belum maksimal. Laut ini berkaitan dengan jarak yang jauh dan wkatu yang lama. Kita akan konsenkan ke logistik, tapi jarak pendek satu dua hari test case kemarin kita ke Jakarta Semarang tingkat keterisiannya 80 persen dari kapasitas 20.000. Ini tahun depan juga bisa digunakan lagi," ujar Budi.

Untuk di darat sendiri beberapa catatan adalah adanya kepadatan yang memang musti diurai pada tahun depan. Ia menjelaskan, kemacetan terjadi paling banyak terjadi disekitar rest area. Ia mengatakan, antrean kendaraan di rest area menjadi salah satu penyebab kemacetan.

"Gate sudah dibuka maksimal, tapi macet biasanya ada di rest area. Nah, kedepan ini akan kita kembangkan," ujar Budi.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement