EKBIS.CO, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) meyakini pembangunan infrastruktur mempu mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Staf ahli menteri PU PR Adang Saf Ahmad menjelaskan, pemerintah memprioritaskan pembangunan infratruktur dalam pembangunan nasional. Tujuannya, meningkatkan daya saing dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.
“Infreastruktur mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat dengan meningkatkan konektivitas antarwilayah,” kata Adang dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Jakarta, Sabtu (19/8).
Ia menjelaskan selama ini Kementerian PU PR berhasil membangun infrastruktur seperti penyelesaian dan pengoperesian ruas-ruas tol Trans Jawa dan Sumatra sepanjang 568 km di akhir 2017. Selain itu pembangunan jalan perbatasan di Papua, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, Adang mengatakan pemerintah juga membangun infrastruktur pendukung lainnya utnuk meningkatkan daya saing antarwilayah, seperti, penyelesaian pembangunan tujuh bendungan, penyelesaian tujuh pos lintas batas negara (PLBN), serta pembangunan rumah terkait program satu juta rumah yang telah mencapai dua juta unit.
Adnan mengatakan, pembangunan infrastruktur terbukti mampu meningkatkan indeks daya saing Indonesia dari 62 pada 2016 menjadi 60 pada 2017.
Sementara pada 2018, pemerintah mengalokasikan belanja infrastruktur sebesar Rp 409 triliun dari total belanja Rp 2.204,4 triliun. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi pembangunan jalan dan jembatan, bendungan, perumahan dan permukiman, jalur kereta, bandara, serta informasi dan telekomunikasi.
Adnan mengatakan Kementerian PU PR mendapat alokasi terbesar dalam RAPBN 2018 sebesar Rp 106,9 triliun. Anggaran tersebut akan dialokasikan pada empat sektor prioritas, yakni, peningkatan konektivitas (Rp 41,3 triliun), ketahanan pangan dan air (Rp 37,3 triliun), permukiman (Rp 15,9 triliun) dan perumahan (Rp 9,6 triliun).
Ia menjabarkan, Kementerian PU PR akan membangun jalan baru sepanjang 864 km, preservasi jalan nasional sepanjang 46 ribu km, pembangunan jempatan baru sepanjang 8.037 meter, preservasi jembatan sepanjang 487.515 meter, pembangunan jempatan layang/jalan bawah tanah sepanjang 588 meter, dan pembangunan jalan tol sepanjang 25 km.
Selain itu, Adnan melanjutkan, Kementerian PU PR akan membangun 47 bendungan (11 bendungan baru dan 36 tengah berjalan) untuk ketahanan pangan dan air. Selain itu, pemerintah akan membangunan jaringan irigasi baru seluas 54 ribu ha dan rehabilitasi jaringan irigasi rusak seluas 160 ribu hektar.
Baca juga, Papua Berencana Tingkatkan Infrastruktur Wisata Raja Empat.