Senin 28 Aug 2017 19:02 WIB

Garam Impor dari Australia Mulai Masuk Pasar Sumatra

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Ironi negara penghasil garam yang mengimpor garam.
Foto: baltyra.com
Ironi negara penghasil garam yang mengimpor garam.

EKBIS.CO, MEDAN -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumut menjamin stok garam di provinsi ini aman. Hal tersebut menyusul masuknya pasokan garam dari dalam dan luar negeri beberapa waktu terakhir.

Teranyar, garam impor yang didatangkan PT Garam (Persero) dari Australia tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, Jumat (25/8). Garam yang saat ini disimpan di gudang di kawasan Rumah Potong Hewan, Medan Deli, itu akan didistribusikan ke berbagai daerah di pulau Sumatera.

Kepala Disperindag Sumut, Alwin mengatakan, garam dengan berat 22.500 ton itu diangkut menggunakan kapal Uni Challege Singapore dengan nomor buritan IMO 9606546. "Pekan ini sudah ada masuk 3.600 ton garam yang dipasok PT Garindo dan ada 22.500 ton asal Australia yang sebagian di antaranya untuk Sumut," kata Alwin, Senin (28/8).

Alwin mengatakan, kebutuhan garam di Sumut mencapai 28.200 ton per tahun. Angka ini mengacu pada jumlah penduduk Sumut yang berjumlah 14,1 juta jiwa dengan kebutuhan per kapita 2 kilogram per tahun. "Mudah-mudahan kelangkaan garam bisa teratasi di Sumut dan harga jual juga bisa ditekan kembali ke angka normal," ujar dia.

Sekretaris Perusahaan PT Garam (Persero), Hartono mengatakan, 22.500 ton garam impor yang masuk Pelabuhan Belawan itu untuk kebutuhan daerah-daerah di Sumatera, termasuk Sumut. Namun, dia tidak merinci jumlah alokasi untuk Sumut karena akan didistribusikan ke industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) sesuai permintaan pemerintah daerah yang sudah diverifikasi. "Garam baku yang disalurkan melalui berbagai IKM itu harus diyodisasi atau pemberian yodium ke garam," kata Hartono.

Sebelumnya, Hartono mengatakan, garam tersebut merupakan tahap ketiga yang akan didistribusikan ke seluruh Sumatera. Tahap pertama sebanyak 25 ribu ton telah masuk melalui pelabuhan di Banten, 10 Agustus lalu untuk Jawa Barat, sebagian wilayah di Jawa Tengah dan Kalimantan.

Sementara tahap kedua, telah masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 27.500 ton untuk didistribusikan ke Jawa Timur dan sebagian wilayah Jawa Tengah. "Distribusi diharapkan lancar, apalagi diawasi Satgas Pangan," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement