EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejumlah pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, keluhkan pembeli yang kian sepi. Turunnya daya beli masyarakat menyebabkan omset sejumlah pedagang yang menjual kebutuhan pokok menurun hingga 20 persen.
Ajum (31), salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Jatinegara, Jakarta mengatakan, "Sekarang (pembeli) banyak yang sepi, biasanya dapat Rp 7 juta, sekarang paling banyak cuma Rp 5 juta-an," katanya kepada Republika, Jumat (6/10).
Ajum mengatakan, sepinya pembeli diduga karena naiknya beberapa harga kebutuhan pokok seperti cabai. "Kalau cabai itu sekarang udah naik. Harga jualnya dari Rp 20 ribu naik menjadi Rp 35 ribu-an," kata Ajum.
Kondisi tidak jauh berbeda dirasakan pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sejumlah pedagang juga mengeluhkan sepinya pembeli yang diduga karena naiknya harga sebagian kebutuhan pokok.
Yuli (30), salah satu pedagang di Pasar Minggu mengatakan, untuk harga jual kebutuhan pokok seperti cabai naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram (kg). Sedangkan untuk harga bawang merah, menurut Yuli, ada sedikit kenaikan dari Rp 20 ribu menjadiRp 30 per kg.
Ketika Republika menanyakan soal kenaikan harga ini kepad sejumlah pembeli, mereka mengaku merasakan efek dari kenaikan harga kebutuhan pokok seperti cabai. Salah seorang pembeli Artifiani (53) yang sering belanja di Pasar Jatinegara mengeluhkan kenaikan tersebut.
"Cabai biasanya kan beli dua kilo, buat jualan juga kan, tapi sekarang sekilo aja," kata Artifiani kepada Republika.
Ketika Republika menelusuri kios-kios pedagang yang berada di kawasan Pasar Jatinegara dan Pasar Minggu suasana pasar terbilang sepi. Khususnya di kios penjualan kebutuhan pokok.
Hingga siang hari, masih banyak barang dagangan penjual yang masih tersisa. Barang dagangan tersebut berjejer di setiap kios yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah, bawang putih, ayam, ikan dan daging.