EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru hingga September 2017 sebesar Rp 30 triliun, tumbuh 11,9 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada Agustus sebesar Rp 28,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya (Persero) Tbk, Ki Syahgolang Permata dalam kerangan resminya di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa kontrak baru hingga September 2017 itu termasuk dari LRT Jabodebek Fase I.
Ki Syahgolang Permata menyampaikan bahwa realisasi perolehan kontrak baru pada September 2017 antara lain Jalan Tol Pasuruan-Grati senilai Rp429,3 miliar, Air Baku Sambas Kalbar sebesar Rp135,6 miliar, dan Pembangunan Penahan Tanah dan Dermaga IKD3 Belawan sebesar Rp131,1 miliar.
"Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada September 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,3 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," paparnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, ia mengatakan bahwa realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah tercatat 76,9 persen, BUMN sebesar 11,4 persen, sementara swasta atau lainnya sebanyak 11,7 persen.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, dijelaskan, perolehan kontrak baru terdiri atas proyek jalan, jembatan dan LRT sebanyak 71,9 persen, proyek gedung sebanyak 21,3 persen, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 6,8 persen.
Terkait progres LRT Jabodebek Fase I, Ki Syahgolang Permata mengemukakan bahwa sesuai penugasan ADHI pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana kereta api ringan (light rail transit/LRT) wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp21,7 triliun.
"Pengerjaan itu meliputi lintas pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur," paparnya.
Ia menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini progress pelaksanaan pembangunan prasarana kereta api ringan wilayah Jabodebek telah mencapai 21,9 persen. Progres lintas pelayanan Cawang-Cibubur mencapai 40,4 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (7,6 persen), dan Cawang-Bekasi Timur (23,6 persen).
"Progress pelaksanaan pembangunan prasarana kereta api ringan wilayah Jabodebek direncanakan selesai pada tahun 2019," katanya.