EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinasi bidang Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dimungkinan bisa tersambung dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa barat.
"Tadi bicara komprehensif Jakarta-Bandung kereta api dan sekarang ada peluang mungkin sekaligus dikaitkan dengan Kertajati sehingga 'cost'-nya bisa ditekan ke bawah," kata Luhut usai menghadap Presiden di lingkungan Istana kepresidenan Jakarta, Senin (23/10)
Luhut mengungkapkan, bahwa pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan bagian dari proyeksi pembangunan yang pada 2030 tersambung sebagai transportasi terpadu yang sangat dibutuhkan masyarakat. "Jadi tidak melihat dari proyeknya saja, tapi melihat konektifitas Pulau Jawa, yaitu Jakarta-Bandung itu menjadi satu pada 2030," kata Luhut.
Dia juga mengungkapkan, Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan bahwa pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bahwa semua prospeknya jalan. "Memang ada perhatian-perhatian khusus mengenai 'elevated' (jalur layang) karena itu hampir 81 kilometer, terowongan hampir 20 kilometer itu menjadi perhatian Kementerian PUPR terkait teknologinya karena daerah gempa," ucapnya.
Pembangunan kereta cepat ini sahamnya dipegang Cina Railway International sebesar 40 persen dan 60 persen dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI itu sendiri merupakan perusahaan yang merupakan gabungan dari empat BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya Karya, PTPN VIII dan PT Jasa Marga