Selasa 14 Nov 2017 17:41 WIB

Holding Perkebunan akan Tutup 11 Pabrik Gula Bertahap

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Proses produksi gula dalam pabrik (ilustrasi)
Foto: fxcuisine.com
Proses produksi gula dalam pabrik (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III menyatakan bakal tetap menerapkan program efisien dalam menjalankan bisnis di tahun depan. Salah satu efisiensi yang dilakukan pada 2018 yakni menutup 11 pabrik gula secara bertahap.

"Yang ditutup nanti, di PTPN IX ada tiga pabrik. Lalu di PTPN X ada tiga pabrik dan di PTPN XI ada lima pabrik," ujar Direktur HCM & Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Seger Budiarjo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/11).

Meski begitu, ia menegaskan penutupan 11 pabrik tersebut akan dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga sampai empat tahun atau hingga 2022 mendatang. "Jadi bukan seolah besok langsung tutup semua pabrik," ujarnya.

Seger pun menegaskan, penutupan pabrik itu bukan karena ada gangguan bisnis melainkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tengah membangun pabrik gula baru dengan kapasitas produksi lebih besar. "Penutupan ini bertahap karena harus ada penggantinya dulu. Satu pabrik gula sudah bisa tingkatkan kapasitas baru pabrik existing baru ditutup," ujarnya.

Meski ada penutupan pabrik tetapi dari 120 ribu total karyawan holding PTPN tidak akan dirumahkan. Mereka akan dialihkan ke berbagai pabrik baru tersebut.  "Kita ada tujuh pabrik gula yang kita lakukan revitalisasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Sedangkan untuk pembangunan pabrik gula baru kita rencanakan di Comal, Jawa Tengah, saat ini dalam tahap kajian dan perencanaan, tentunya dengan peningkatan kapasitas," kata Seger.

Diharapkan, kata dia, sampai 2020 ada dua pabrik gula baru. Dengan kapasitas produksi lebih besar. "Pabrik baru yang akan kita bangun lokasinya memang tidak akan jauh dari lokasi pabrik sebelumnya. Agar tidak memberatkan karyawan dan petani," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement