EKBIS.CO, JAKARTA -- Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali sejak Senin (27/11) mengakibatkan 445 jadwal penerbangan ke dan dari Bali dibatalkan. Penutupan Bandara Ngurah Rai ini merupakan dampak dari erupsi Gunung Agung sesuai yang tertuang dalam NOTAM no A4242/17 dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav Indonesia).
Dilansir dari laman setkab.go.id, Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Israwadi menyampaikan terdapat pula sepuluh penerbangan yang melakukan pengalihan pendaratan (divert).
Untuk mengantisipasi dampak penutupan tersebut, lanjut dia, PT Angkasa Pura telah melakukan antisipasi. Di antaranya yakni penyediaan bus untuk alih moda transportasi para calon penumpang dengan tujuan Terminal Mengwi dan Pelabuhan Padang Bai, pusat informasi layanan refund dan reschedule tiket, counter khusus konsulat untuk melayani kebutuhan warga negaranya masing-masing, memberikan hiburan berupa musik dan tarian tradisonal bali serta layanan tambahan berupa minuman dan makanan ringan.
Terkait proses pelayanan imigrasi, sambung Israwadi, sesuai hasil koordinasi dengan kantor imigrasi setempat, penumpang internasional yang sudah melewati proses imigrasi keluar akan diberikan exit pass yang berlaku selama satu minggu.
"Untuk selanjutnya, pengurusan perpanjangan selama satu bulan dilakukan di Kantor Imigrasi. Bagi penumpang internasional yang belum melewati proses imigrasi, dapat mengurus perpanjangan selama 1 bulan di Kantor Imigrasi," jelasnya.
Israwadi menyampaikan masyarakat bisa mendapatkan informasi terkini perkembangan kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan menghubungi hotline (0361) 9351011 ext. 5055, Posko Terpadu ext 6300.
Sedangkan untuk hotline Bandara Lombok Praya dapat menghubungi posko terpadu (0370) 6157000 ext. 888 atau dapat menghubungi call center PT. Angkasa Pura I (Persero) di 172.