EKBIS.CO, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan gas LPG tiga kilogram di sejumlah daerah. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan hal itu merupakan sinyal pencabutan subsidi.
"Banyak konsumen rumah tanggamenjerit karena harus mengantri cukup lama bahkan tidak mendapatkannya. Hal inisebenarnya lagu lama yang acap terjadi dan terbukti merugikan konsumen karena harus membeli dengan harga yang melambung," kata Tulus, Jumat (8/12).
Dia juga menilai pernyataan PT Pertamina(Persero) mengenai kelangkaan tersebut dipicu permintaan naik menjelang Natal dan Tahun Baru tidak rasional. Menurutnya, ada beberapa hal untuk menyorot hal tersebutyaitu harga, distribusi, dan juga kebijakan subsidi.
Pemicu pertama, kata Tulus, kelangkaan gas LPG tiga kilogram karena disparitas harga. "Adanya disparitas harga yang sangat jomplang antara gas LPG tiga kilogram dengan yang 12 kilogram," jelas Tulus.
Akibat disparitas harga tersebut,Tulus menegaskan banyak pengguna gas LPG 12 kilogram berpindah ke ukuran tigakilogram. Selain murah, kata dia, banyak konsumen LPG ukuran 12 kilogram berpindah karenadianggap praktis dan mudah dibawa.
Keadaan tersebut diperparah denganketidaksesuaian peruntukan pengguna gas LPG ukuran tiga kilogram. "Konsumenkaya pun tak malu-malu menggunakan gas LPG tiga 3 kilogram karena alasan lebihmurah," tutur Tulus.