Senin 18 Dec 2017 18:28 WIB

Tahun Politik Diprediksi tak Beri Sentimen Negatif Ekonomi

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Penyelesaian Pembiayaan LRT. Proyek pengerjaan pembangunan LRT di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Penyelesaian Pembiayaan LRT. Proyek pengerjaan pembangunan LRT di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/12).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi dari Universitas Gajah Mada Tony Prasetiantono menilai, tahun politik tidak akan memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tony mengaku, hal itu telah terbukti dalam riwayat penyelenggaraan pemilu sebelumnya.

"Pemilu jadi hantu itu takhayul saja," kata Tony dalam diskusi bertajuk "Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Tantangan di Tahun Politik" yang digelar di Jakarta, Senin (18/12).

Ia mengatakan, perhelatan pesta demokrasi tidak memberikan sentimen negatif pada perekonomian. Hal itu, ujarnya, terbukti dari pertumbuhan ekonomi pada 2009 masih berada di level 4,7 persen. Begitu pula pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang berada di level 5,03 persen. "Berdasarkan angka-angka ini saya kira tidak perlu takut menghadapi tahun politik baik 2018 maupun 2019," ujar Tony.

Meski begitu, Tony menilai, perhelatan pilkada juga tidak memberikan sentimen positif untuk perekonomian. Hal itu, menurutnya, karena kontribusi konsumsi dalam momentum pilkada paling besar sekitar Rp 34 triliun. Ia menilai, angka itu tidak begitu besar jika dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Jadi pesimis tidak, tapi naik juga tidak. Netral saja dari sisi sentimennya," ujar Tony.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement