EKBIS.CO, KULON PROGO -- Produksi padi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 121.210 ton dengan luas tambah tanam seluas 18.938 hektare dan luas panen 19.425 hektare pada 2017.
Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan, berdasarkan data, luas lahan pertanian di Kabupaten Kulon Progo untuk lahan sawah sebesar 10.366 hektare dengan perincian sawah irigasi seluas 9.360 hektare dan sawah tadah hujan seluas 1.009 hektare.
"Dinas Pertanian dan Pangan terus melakukan inovasi meningkatkan produktivitas padi dan cetak sawah baru dalam rangka mewujudkan Kulon Progo sembada pangan," kata Sutedjo di Kulon Progo, Jumat (12/1).
Menurut dia, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan menjadi penting mengingat semakin tingginya permintaan akan komoditas padi, jagung dan kedelai karena pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. "Oleh sebab itu, ketersediaan pangan dipandang sangat penting kiranya untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan," katanya.
Ia mengatakan, untuk mewujudkan pencapaian swasembada pangan mengalami berbagai kendala. Kendala tersebut meliputi alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian, rusaknya infrastruktur/jaringan irigasi, semakin berkurangnya dan mahalnya upah tenaga kerja pertanian, masih tingginya susut hasil, belum terpenuhinya kebutuhan pupuk dan benih sesuai dengan rekomendasi spesifik lokasi, lemahnya permodalan pertanian dan fluktuasi harga pada saat panen raya.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan pencapaian swasembada pangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melakukan berbagai strategi di antaranya dengan meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman melalui peningkatan ketersediaan air irigasi, benih, pupuk, dan alsintan. "Kami juga melakukan kegiatan pengembangan jaringan irigasi dan optimalisasi lahan," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan akan melakukan langkah khusus untuk mengatasi berbagai persoalan pertanian dan dalam upaya agar mencapai swasembada pangan khususnya padi, jagung, dan kedelai.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada 2018 akan melaksanakan program dan kegiatan khusus melalui APBD 2018, di antaranya fasilitasi dan pendampingan untuk gapoktan dalam pengelolaan pascapanen dan pengolahan untuk memproduksi beras premium dan produknya sudah tersedia di TOMIRA.
"Kami juga memfasilitasi dan pendampingan untuk merintis pembentukan dan pengembangan kawasan budi daya seluas 200 hektare di Desa Tanjungharjo, Nanggulan, untuk pengembangan padi premium menuju organik," katanya.