EKBIS.CO, MEDAN -- Pemerintah melalui kementerian perhubungan mengusahakan harga tiket kereta api Kualanamu - Medan bisa mendapatkan subsidi sehingga harga bisa lebih murah. Saat ini tarif yang dibandrol untuk satu penumpang sebesar Rp 100 ribu.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan untuk ketetapan tarif sendiri sementara waktu ini sebesar Rp 100 ribu. Budi mengakui untuk penentuan tarif sendiri pemerintah memang tidak bisa ikut campur lebih banyak karena dalam pembangunan kereta api ini melibatkan swasta yaitu PT Railink.
"Untuk tarif saya pikir kita masih di Rp 100 ribu, mungkin kita akan berikan substitusi lain bukan tarif. Karena Railink itu swasta, kalau kita berikan lebih rendah, saya khawatir kepastian hukum dari mereka yang telah ditetapkan melalui FS (Feasibility Study) tidak terjadi," ujar Budi di Stasiun Medan, Rabu (17/1).
Namun, Budi menjelaskan pihaknya akan berbicara dengan pihak pemerintah provinsi untuk kemungkinan adanya subsidi atau sponsor lain.
"Biasanya di kota yang lain itu disubsidi oleh pemerintah daerah, nanti coba kita bicarakan dengan pemda untuk pemberian subsidi atau sponsor dari pihak lain. Jadi tarif akan turun apabila mendapatkan subsidi dan sponsor dari pihak lain," ujar Budi.
Budi mengatakan pembangunan kereta elevated atau kereta layang ini ditargetkan rampung pada awal November mendatang. Saat ini progres pembanguanan kereta ini juga sudah mencapai 90 persen.