Jumat 26 Jan 2018 05:30 WIB

Kementan Minta tak Ada Oknum Mainkan Harga Ayam

Kenaikan harga dipengaruhi manajemen isu untuk menggiring impor daging ayam.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Peternakan ayam
Foto: dok. Republika
Peternakan ayam

EKBIS.CO, BOGOR -- Kementerian Pertanian (Kementan) dengan tegas meminta pelaku usaha tidak memainkan harga ayam. Padahal, stok daging ayam dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Jangan ada oknum yang bermainlah yang sengaja membuat harga ayam ini naik," kataDirektur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita saat ditemui di IPB International Convention Center, Kamis (25/1).

Menurutnya, kenaikan harga tersebut dipengaruhi juga dengan manajemen isu untuk menggiring adanya impor daging ayam. Hal ini terbukti dengan embusan rencana impor daging ayam asal Brasil yang berupaya digagalkan Kementan.

"Saya memang nggak mau," tegas dia.

Diakui Ketut, di tengah harga daging ayam tinggi ini memang ada yang berupaya mencoba menutupi harga mahal melalui impor. Peternak pun meminta adanya perlindungan dari pemerintah. Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Herry Dermawan mengatakan pihaknya akan menentang upaya impor tersebut.

"Jadi intinya, peternak menolak impor," ujar dia.

Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, jumlah produksi daging ayam masih memiliki kelebihan dari permintaan. Populasi ayam broiler grand parent stock sebesar842.651 ekor dan populasi parents stock 29.199.337 ekor. Ia melanjutkan, dengan konsumsi perkapita tahun 2017 asumsi 12,31 kg maka kebutuhan daging ayam sebanyak 3,223,878 ton per tahun.

Ada kekurangan sebanyak 349.996 ton per tahun. Namun kekurangan ini dipenuhi dari ayam pejantan dan ayam afkir.

Begitu juga dengan pasokan telur ayam. Ia menambahkan, produksi telur di Indonesia mencapai 7.524 ton per hari dengan kebutuhan 7.393 ton per hari. Dengan asumsi konsumsi perkapita per tahun, artinya terdapat kelebihan 1.730 ton per hari.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement