Ahad 28 Jan 2018 10:04 WIB

Pengangguran di Garut Meningkat, Penyerapan Minim

Banyak warga Garut mencari pekerjaan di luar daerah hingga luar negeri.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

EKBIS.CO, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mendata jumlah pengangguran di Garut sebanyak 65.700 orang. Tingginya angka pengangguran lantaran minimnya lapangan pekerjaan untuk menyerap tenaga kerja lokal.

"Hingga akhir 2017 saja jumlah pengangguran di Garut mencapai 65.700 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Tedi RD pada wartawan, baru-baru ini.

Ia menyebut jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Garut sebanyak 23 ribu orang pada 2017. Dengan begitu, berarti ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 19 ribuan orang.

Ia menilai peningkatan itu karena tidak seimbangnya angka lulusan sekolah dengan jumlah serapan tenaga kerja di Kabupaten Garut. Alhasil masih banyak warga yang belum memperoleh kesempatan bekerja.

"Artinya jumlah serapan kerja sangat tidak sebanding dengan jumlah kelulusan sekolah per tahunnya," ujarnya.

Berdasarkan pendataannya, tenaga kerja yang terserap di Garut selama 2017 hingga awal 2018 hanya 7.500 orang. Serapan kerja itu pun tersebar di sejumlah perusahaan berskala besar yang baru berdiri di Garut. Setiap tahunnya, kata dia, Pemkab Garut terus berupaya mengurangi angka pengangguran dengan mendatangkan investor agar mendirikan usahanya di Kabupaten Garut.

"Oleh karena itu untuk menyerap tenaga kerja lokal Garut maka diperlukan investor lebih banyak lagi," ujarnya.

Ia menjelaskan jumlah perusahaan di Kabupaten Garut tercatat hanya 717 saja. Jumlah itu sudah termasuk perusahaan yang dikelola asing dan lokal. Akibat minimnya lapangan pekerjaan di Garut, kata dia, akhirnya banyak warga Garut mencari pekerjaan di luar daerah hingga luar negeri.

"Tercatat warga Garut yang sudah bekerja di luar negeri sebanyak 250 orang yang tersebar di sejumlah negara seperti Taiwan dan Hongkong," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement