Senin 29 Jan 2018 15:27 WIB

Indonesia-Bangladesh Perkokoh Kerja Sama Ekonomi

Nilai perdagangan tahun lalu meningkat 25,96 persen.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Presiden Bangladesh Abdul Hamid (kiri) berbincang dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Dhaka, Sabtu (27/1).
Foto: AP Photo
Presiden Bangladesh Abdul Hamid (kiri) berbincang dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Dhaka, Sabtu (27/1).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia dan Bangladesh sepakat untuk terus memperkokoh kerja sama ekonomi dan menciptakan peluang kerja sama baru. Keinginan ini dipaparkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di Kantor Perdana Menteri Bangladesh, Dhaka, Ahad (28/1).

"Saya gembira dalam beberapa waktu terakhir ini, hubungan Indonesia-Bangladesh semakin intensif termasuk peningkatan kerja sama di bidang ekonomi," kata Jokowi dalam melalui siaran pers Istana Negara, Senin.

Di bidang ekonomi, beberapa perkembangan positif terjadi pada kerja sama antar kedua negara. Salah satunya adalah nilai perdagangan pada tahun 2017 yang menunjukkan peningkatan sebesar 25,96 persen atau senilai 1,53 miliar dolar AS.

Dengan adanya negosiasi PTA, Jokowi yakin perekokomian kedua negara bisa lebih baik. Hambatan-hambatan perdagangan pun diharap bisa dihilangkan demi arus perdagangan yang lebih besar dan saling menguntungkan.

Jokowi menyambut baik kerja sama di bidang energi kedua negara yang disepakati pada September 2017, di Jakarta. Penandatanganan LoI mengenai supply LNG dari Pertamina ke Petrobangla diharap bisa memuluskan pengiriman LNG tahun ini. "Indonesia siap mendukung ketahanan energi Bangladesh antara lain melalui pasokan LNG dan batu bara, ungkapnya.

Sementara itu di bidang konektivitas, mantan Gubernur DKI imi menyampaikan apresiasinya terhadap Bangladesh yang telah mempercaya PT INKA untuk mendukung dalam pengembangan konektivitas Bangladesh. Sudah 400 gerbong yang dipatok PT INKA ke Bangladesh.

Dia optimis pengiriman kereta akan dapat dilakukan sesuai jadwal. Indonesia pun siap untuk terus mendukung pembangunan konektivitas di Bangladesh, termasuk diperbaharuinya Perjanjian Transportasi Udara untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dari dua menjadi 10 kali dalam sepekan.

Di bidang Kelautan dan Perikanan kedua negara melakukan penandatanganan komunike bersama terkait pemberantasan IUU (Illegal, Unreported, and Unregistered) Fishing. Pemberantasan IUU Fishing akan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan sejalan dengan komitmen kerja sama IORA sebagaimana tertuang dalam Kesepakatan Jakarta Concord.

Kerja Sama Indo-Pasifik

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi juga menginginkan peran kedua negara untuk aktif dalam menggerakkan kerja sama di kawasan Samudera Hindia. Ia menilai, lingkar Samudera Hindia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.

"Saya yakin Indonesia dan Bangladesh dapat berkontribusi untuk mewujudkan Kawasan Samudera Hindia yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Presiden.

Jokowi menilai sudah saatnya pula kerja sama di lingkar Samudera Hindia dikaitkan dengan kerja sama di Samudera Pasifik, atau kerja sama Indo-Pasifik. Kerja sama ini juga harus didasarkan rasa saling percaya (confidence building) dan habit of dialogue. Serta dilakukan secara terbuka dan transparan, inklusif dan menghormati hukum internasional.

"Untuk itu, peran IORA (Indian Ocean Rim Association) di mana Indonesia dan Bangladesh menjadi anggota sangat lah penting terutama dalam membangun arisitektur kawasan," kata Presiden.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement