EKBIS.CO, JAKARTA -- CEO Blibli.com Kusumo Martanto mengakui ada dominasi produk impor yang diperdagangkan di e-commerce. Di Blibli, menurut dia, dari 2,5 juta produk, hanya sekitar 100 ribu yang merupakan produk dalam negeri.
"Ini memang masih kecil," ujarnya, dalam forum diskusi di rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (2/2).
Namun begitu, Kusumo membantah jika penyelenggara e-commerce dibilang abai dengan kondisi ini. Ia menyebut, Blibli sendiri memiliki tim khusus yang terjun langsung ke sentra-sentra produksi di daerah untuk menemui para pelaku UMKM. Tim ini bertugas mengajak pelaku UMKM untuk memasarkan produknya lewat Blibli.
Namun begitu, menurut Kusumo, timnya menemukan masih banyak UMKM yang belum siap untuk masuk ke dalam platform niaga daring. Ia mencontohkan, ketika menemui pengrajin di sentra produksi, tim Blibli biasanya akan menjelaskan persyaratan untuk berjualan online. Misalnya, produsen harus bisa menjaga kualitas produknya. Kemudian, mereka juga harus cepat dalam memproses pesanan yang datang.
"Hal-hal yang simpel seperti itu saja banyak yang takut, pada mundur. Pernah di satu lokasi, dari 250 pelaku UMKM yang hadir, paling cuma 2-3 yang mau serius di online," ungkap Kusumo.
Karena itu, ia menilai, untuk meningkatkan jumlah produk lokal di e-commerce, maka UMKM perlu mendapat pembinaan lebih dulu agar mereka siap merambah bisnis online. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan menelusuri asal produk yang diperdagangkan di e-commerce. Sebab, ia tak ingin pasar daring Indonesia didominasi produk dari luar negeri. Sementara produk lokal tidak mendapat tempat.