Selasa 06 Feb 2018 14:31 WIB

Konsumsi Melambat, Menkeu Fokus Jaga Daya Beli Masyarakat

Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah akan menambah jumlah penerima PKH.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang komoditas bahan makanan melayani pembeli di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang komoditas bahan makanan melayani pembeli di pasar tradisional. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan fokus menjaga tingkat daya beli masyarakat. Hal itu seiring dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang hanya 4,95 persen sepanjang 2017 atau lebih rendah dari total pertumbuhan ekonomi 2017 yang sebesar 5,07 persen.

"Salah satu faktornya pembelian atau dalam hal ini daya beli masyarakat. Jadi, tetap pesannya menjaga daya beli masyarakat melalui inflasi yang rendah itu penting sekali," ujar Menkeu di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (6/2).

Sri Mulyani mengatakan, berbagai kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti penyaluran bantuan untuk keluarga miskin harus tepat waktu. Menurutnya, pada 2018 pemerintah memutuskan untuk meningkatkan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) hingga 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal itu, ujarnya, untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat.

Sri Mulyani juga menyoroti peningkatan investasi dan ekspor yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.Seperti diketahui, pertumbuhan ekspor tercatat memiliki performa paling baik yakni 9,09 persen dengan porsi 20,37 persen dari pembentuk PDB pada 2017.

Selain itu, investasi mengalami pertumbuhan sebesar 6,15 persen pada 2017 dengan porsi 32,16 persen. "Dua kegiatan ini diharapkan memperbaiki confidence yang lebih bagus. Fokus Presiden dan kabinet adalah untuk memperbaiki iklim investasi, Kita harapkan momentum untuk investasi bisa tetap bisa bertahan dan tumbuh di atas 7 persen. Ini akan menimbulkan confidence pada kelas menengah," ujar Sri Mulyani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement