Rabu 28 Feb 2018 09:13 WIB

Menyulap Kotoran Cacing Menjadi Kompos

Salah satu kelebihan vermikompos adalah kandungan haranya yang cukup tinggi.

Red: EH Ismail
Tembakau yang diberi vermikompos (kanan) dan tembakau yang tidak diberi vermikompos (kiri).
Foto: Humas Balitbangtan.
Tembakau yang diberi vermikompos (kanan) dan tembakau yang tidak diberi vermikompos (kiri).

Ada salah satu jenis kompos yang sedang tren dan banyak diminati petani saat ini, yaitu bekas kotoran cacing (Kascing) yang disebut sebagai vermikompos.

Kompos ini merupakan hasil dekomposisi lebih lanjut dari pupuk kompos/organik oleh cacing tanah. Dengan kata lain, vermikompos merupakan  campuran kotoran cacing dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing.

Kelebihan vermikompos antara lain kandungan haranya yang cukup tinggi, dapat diproduksi dalam waktu yang relatif cepat, dan dalam pembuatannya tidak membutuhkan ruang yang terlalu besar. Dari segi lingkungan, semakin banyak budidaya cacing, maka semakin besar serapan limbah/sampah dari lingkungan sehingga pencemaran lingkungan akibat dari tumpukan sampah organik dapat dikurangi.

Beberapa jenis cacing dapat dipilih untuk dibudidayakan, antara lain Eisema fetida, Lumbricus rubellus, Perionyx excavates, Eudrilus eugeniae, dan Phretima excavates.

Lumbricus rubellus merupakan salah satu jenis cacing yang banyak dibudidayakan karena perkembangbiakannya yang cukup mudah dan cepat. Selain itu, produk cacing dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan farmasi.

Dalam budidaya cacing, vermikompos merupakan hasil samping yang mempunyai banyak manfaat, terutama dalam bidang pertanian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement