EKBIS.CO, HOUSTON -- Para produsen minyak global pekan ini berkumpul di forum CERAWeek di Houston meski AS terus memompa produksi minyak serpihnya (shale oil). Peningkatan permintaan dan perbaikan harga minyak dunia membawa angin segar baik bagi AS maupun anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Tahun lalu, OPEC sepakat menahan produksi. Dengan harga minyak naik 15 persen, muncul kekhawatiran gesekan antara kebijakan OPEC dengan ambisi AS untuk meningkatkan produksi minyak mereka.
Produksi minyak AS sendiri sudah mencapai rekor 10 juta barel per hari. Tahun ini, AS bahkan bisa melangkahi Rusia sebagai produsen minyak terbesar dunia.
Sementara OPEC sendiri belum memberi sinyal kenaikan produksi. Mereka berencana menahan produski minyak di level rendah hingga 2019.
Wakil Ketua penyelenggara CERAWeek IHS Markit, Dan Yergin, mengatakan para Menteri Energi dan penasihat mereka akan memanfaatkan forum CERAWeek untuk menelaah perminyakan lebih mendalam. "OPEC masih benar-benar berjuang memahami apa bisnis minyak serpih sebenarnya. Konfrensi ini akan membawa OPEC pada realitas perminyakan yang berbeda," kata Yergin seperti dikutip Reuters, Ahad (4/3).
Perwakilan OPEC diagendakan akan menggelar makan malam dengan para eksekutif produsen minyak serpih dan lembaga keuangan. Hal ini akan menandai pematangan hubungan antara negara-negara minyak dengan pelaku industri rintisan perminyakan.
Industri minyak serpih tumbuh lebih kuat seiring ladang minyak AS di Permian Basin kini berproduksi hingga tiga juta barel sehari sejak 2009. Paparan dalam CERAWeek akan melihat peningkatan peran minyak serpih di pasar global dan potensinya di masa depan bagi produksi dan ekspor minyak Amerika Utara.
CEO salah satu produsen minyak serpih AS Laredo Petroleum Inc, Randy Foutch mengatakan, minyak serpih kini mulai bisa berdiri sendiri. "Kita tak perlu lagi mencari minyak dan gas. Kita telah menemukannya, tinggal pompa saja," kata Foutch.
OPEC mengatakan akan mendorong moderinisasi pada anggota mereka, sama seperti pada perusahaan-perusahaan minyak serpih. Perusahaan-perusahaan minyak serpih sendiri sering menggunakan instrumen keuangan lindung nilai atau kontrak keuangan untuk mengunci harga produksi di masa mendatang sehingga keuntunganpun bisa diamankan. Hal itu juga melindungi para produsen minyak serpih saat harga minyak di pasar global sedang lesu.
Perwakilan OPEC dari Irak, Ali Nazar mengatakan, semua harus melihat pasar secara bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan di pasar dan tidak merugikan para investor.
OPEC sendiri melihat minyak serpih sebagai bisnis perseorangan ketimbang perusahaan mandiri yang bekerja kolektif dan berharap produksi minyak AS tetap di bawah 10 juta barel per hari. Di sisi lain, OPEC melihat, produsen minyak serpih berpotensi melanggar aturan di AS bila mereka sepakat menetapkan harga tertentu atau membuat pakta produksi. Badan Informasi Energi AS berharap produksi minyak domestik AS akan bisa melampaui 11 juta barel per hari tahun ini.