Senin 05 Mar 2018 19:45 WIB

Target Masuk BUKU 3, BRI Syariah IPO Semester I

BRI Syariah akan melepas 30 persen sahamnya ke publik.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Minat Perbankan Syariah Naik. Petugas melayani nasabah di kantor layanan BRI Syariah, Jakarta, Selasa (19/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Minat Perbankan Syariah Naik. Petugas melayani nasabah di kantor layanan BRI Syariah, Jakarta, Selasa (19/12).

EKBIS.CO,   JAKARTA --JPT Bank BRI Syariah merencanakan untuk mencatatkan sahamnya di di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada tahun 2018. Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Mochamad Hadi Santoso mengatakan melalui aksi korporasi itu BRI Syariah akan melepas 30 persen sahamnya ke publik,sehingga diharapkan perusahaan juga masuk ke dalam kelompok Bank berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3.

"Pokoknya, IPO ini untuk naik ke BUKU 3," ujarnya.

Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics, Aziz Setiawan, mengatakan, secara umum kebutuhan bank syariah untuk ekspansi ini memang membutuhkan penguatan modal. Agar nantinya setelah modalnya semakin kuat, bank syariah bisa berinovasi menambah dana pihak ketiga (DPK) semakin besar.

Dilihat dari sisi perkembangan pasar saham, lanjutnya, kondisi di bursa relatif bagus, pertumbuhan jumlah perusahaan yang melantai di bursa juga bagus, serta pertumbuhan investor juga bagus.

"Semester awal ini belum banyak perusahaan IPO, ini menjadi momentum bagus bagi BRI Syariah yang segera IPO di semester pertama ini," kata Aziz saat dihubungi Republika.co.id, Senin (5/3).

Menurutnya, rencana IPO BRI Syariah akan memberikan sinyal yang bagus bagi pasar dan investor. Hal itu menunjukkan industri keuangan syariah semakin siap karena prosedur untuk masuk ke bursa cukup banyak hal yang harus dipenuhi dari kinerja finansial dan tata keloka. "Ini sinyal yang bagus, akan memberikan sinyal positif bahwa industri syariah siap berkompetisi dan menarik dana dari pasar saham," kata dia.

Aziz menambahkan, permintaan di pasar saham untuk investasi syariah atau masuk saham syariah cukup besar. Karenanya, dia optimistis permintaan akan cukup bagus dari investor untuk melihat IPO bank syariah. "Terlebih, kondisi ekonomi 2018 yang diprediksi lebih baik dari 2017 akan membeirkan ruang besar bagi investor yang kelebihan likuiditas untuk memilih instrumen baru baik penempatan di sukuk, deposito atau saham," ujarnya.

Di sisi lain, Aziz menilai secara umum IPO bank syariah memberikan ruang partisipasi kepada publik dan investor untuk terlibat lebih dalam pada industri syariah. Hal itu akan memberikan partisipasi publik dan pengawasan publik semakin besar, karena mereka menjadi pemegang saham bank syariah. Hal itu juga akan mendorong tata kelola lebih baik di bank syariah.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement